Cinere akan jadi pusat bisnis dan properti

Minggu, 02 Juni 2013 - 19:22 WIB
Cinere akan jadi pusat bisnis dan properti
Cinere akan jadi pusat bisnis dan properti
A A A
Sindonews.com - Pembangunan tol Cinere-Jagorawi (Cijago) dan tol Depok - Antasari (Desari) membuat investor sekelas Megapolitan Tbk terus memperlebar sayapnya di kawasan Cinere, Depok.

Pembangunan dua tol tersebut akan membentuk persimpangan di wilayah Krukut dan Cinere, sehingga membuat pertumbuhan ekonomi baru. Akses tol Desari akan melewati TB Simatupang dan keluar melalui Pangkalan Jati, Cinere, Depok. Akses jalan tersebut yang dimanfaatkan investor untuk mengembangkan bisnis dan properti.

Direktur PT Megapolitan Development Tbk (EMDE), Abraham S Budiman mengatakan, realitanya Depok akan mengembangkan daerah pusat bisnis yang besar di luar Jalan Margonda Raya. Salah satu wilayah yang paling potensial, yakni di wilayah Cinere, Depok.

"Margonda sudah terlalu padat. Karena itu, Cinere akan dikembangkan menjadi kawasan pusat bisnis dan properti yang potensial, serta mampu meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pemerintah Kota Depok," ujarnya di Kantor Marketing Galery Jalan Raya Cinere, Depok, Minggu (2/6/2013).

Abraham menambahkan, belum lagi harga tanah yang semakin mahal akibat efek positif pembangunan dua tol tersebut, didukung pula dengan rencana pengoperasian mass rapid transit (MRT) hingga Pondok Labu.

"Kami juga berharap nanti akan banyak feeder busway yang disiapkan pemerintah kota sepanjang Cinere, seperti Margonda, bisa panjang menjadi sentra bisnis dan properti sampai ke kawasan Limo, Depok. Pertumbuhan ekonominya makin kelihatan. Cinere juga paling dekat dengan DKI bersebelahan. Lebih strategis," jelasnya.

Karena itu, kata dia, saat ini Megapolitan mulai merambah pasar apartemen dengan memasarkan mega proyek terbarunya yaitu Centro Cinere dan beberapa future project lainnya yang mulai disiapkan. Bahkan apartemen Bellevue Tower, dimana Tower A sudah terjual 100 persen, dan tower B sudah terjual 45 persen.

"Saat ini ada perubahan zaman, dimana yang muda-muda lebih berani berinvestasi, lebih dinamik membeli apartemen, rumah, dan properti lainnya, sehingga pasar properti banyak dikuasai kaum profesional muda dan pengusaha muda," ungkapnya.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.2068 seconds (0.1#10.140)