Electronic City tawarkan harga IPO Rp4.050-5.400
A
A
A
Sindonews.com - Calon emiten perdagangan ritel produk elektonik, PT Electronic City menawarkan harga saham perdana (initial public offering/IPO) sekitar Rp4.050-Rp5.400 per saham.
Presiden Direktur Electronic City, Ingrid Pribadi mengatakan bahwa rencana penawaran umum saham perdana sebanyak 333,33 juta lembar saham atau sebanyak-banyaknya 25 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.
"Harga IPO dikisaran Rp4.050-Rp5.400 per saham, dan kami mengincar dana IPO di kisaran Rp1,35 triliun hingga Rp1,8 triliun," ujar Ingrid pada paparan publik Electronic City di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Rabu (5/6/2013).
Selain itu, perseroan juga akan melaksanakan program employee stock allocation (ESA) dengan mengalokasikan saham sebanyak-banyaknya 2 persen dari jumlah penerbitan saham yang ditawarkan. Perseroan juga menawarkan saham untuk MSOP sebanyak-banyaknya sebesar 1 persen.
Ingrid mengungkapkan, dana hasil penawaran perdana saham ini, antara lain digunakan perseroan untuk melunasi pinjaman sekitar 10 persen kepada Bank CIMB Niaga dan Bank Victoria. Selain itu, perseroan juga akan menggunakan dana hasil penawaran perdana saham untuk pengembangan toko perseroan termasuk akuisisi lahan sekitar 85 persen, dan sisanya digunakan untuk modal kerja.
Perseroan juga telah menunjuk PT Danareksa Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Adapun jadwal penawaran perdana saham, antara lain masa penawaran awal pada 5-14 Juni 2013, tanggal efektif 21 Juni 2013, masa penawaran pada 25-27 Juni 2013, penjatahan pada 1 Juli 2013, distribusi pada 2 Juli 2013, dan pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 3 Juli 2013.
Hingga akhir 2012 lalu, perseroan membukukan laba bersih mencapai Rp125 miliar dari periode sama tahun sebelumnya yang hanya Rp25,20 miliar, sementara pendapatan perseroan mencapai Rp1,43 triliun pada 2012 dari periode sama tahun sebelumnya Rp1,16 triliun.
Presiden Direktur Electronic City, Ingrid Pribadi mengatakan bahwa rencana penawaran umum saham perdana sebanyak 333,33 juta lembar saham atau sebanyak-banyaknya 25 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.
"Harga IPO dikisaran Rp4.050-Rp5.400 per saham, dan kami mengincar dana IPO di kisaran Rp1,35 triliun hingga Rp1,8 triliun," ujar Ingrid pada paparan publik Electronic City di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Rabu (5/6/2013).
Selain itu, perseroan juga akan melaksanakan program employee stock allocation (ESA) dengan mengalokasikan saham sebanyak-banyaknya 2 persen dari jumlah penerbitan saham yang ditawarkan. Perseroan juga menawarkan saham untuk MSOP sebanyak-banyaknya sebesar 1 persen.
Ingrid mengungkapkan, dana hasil penawaran perdana saham ini, antara lain digunakan perseroan untuk melunasi pinjaman sekitar 10 persen kepada Bank CIMB Niaga dan Bank Victoria. Selain itu, perseroan juga akan menggunakan dana hasil penawaran perdana saham untuk pengembangan toko perseroan termasuk akuisisi lahan sekitar 85 persen, dan sisanya digunakan untuk modal kerja.
Perseroan juga telah menunjuk PT Danareksa Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Adapun jadwal penawaran perdana saham, antara lain masa penawaran awal pada 5-14 Juni 2013, tanggal efektif 21 Juni 2013, masa penawaran pada 25-27 Juni 2013, penjatahan pada 1 Juli 2013, distribusi pada 2 Juli 2013, dan pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 3 Juli 2013.
Hingga akhir 2012 lalu, perseroan membukukan laba bersih mencapai Rp125 miliar dari periode sama tahun sebelumnya yang hanya Rp25,20 miliar, sementara pendapatan perseroan mencapai Rp1,43 triliun pada 2012 dari periode sama tahun sebelumnya Rp1,16 triliun.
(rna)