BPUI: Industri pasar modal tahun ini istimewa
A
A
A
Sindonews.com - PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI) menilai 2013 merupakan tahun istimewa bagi industri pasar modal Indonesia, menyusul pelaksanaan penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia cukup marak.
"Tahun ini adalah tahun istimewa bagi industri pasar modal domestik, secara bisnis gairahnya cukup tinggi terlihat di subsektor investment banking," ujar Plt Direktur Utama BPUI, Dwina S Wijaya di sela-sela Ulang Tahun ke 40 BPUI di Jakarta, Rabu (5/6/2013) malam.
Menurut Dwina, bisnis investment banking sepanjang tahun ini relatif berkembang seiring dengan maraknya perusahaan yang melaksanakan IPO. "Biasanya, awal tahun cenderung landai. Kemudian pertengahan tahun agak meningkat, dan akhir tahun baru kuat untuk bisnis 'investment banking'. Tetapi, tahun ini sudah full speed," ucapnya.
Investment banking merupakan layanan atau kegiatan yang menawarkan jasa perdagangan dan penjaminan efek, serta manajer investasi yang dikhususkan bagi nasabah institusi untuk menggalang perolehan dana dengan cara penerbitan dan penjualan efek.
Dwina mengatakan, maraknya pelaksanaan IPO menunjukkan adanya kebutuhan ekspansi emiten domestik ke depan tumbuh lebih baik. Selain itu, juga memberikan pilihan investasi yang menarik bagi pemodal.
Menurut dia, meski ekonomi AS ada perbaikan ekonomi sehingga memunculkan ekspektasi bahwa Amerika akan mengubah kebijakan stimulus keuangan, potensi investasi di Indonesia masih prospektif.
"Adanya dinamika dari eksternal dan isu-isunya, Indonesia masih dinilai prospektif bagi asing. Di eksternal masih ada negara yang pertumbuhannya negatif. Memang ada perbaikan ekonomi AS, namun Eropa perbaikannya diperkirakan masih akan lama," ujarnya.
Kondisi itu, lanjut Dwina, akan membuat investor asing tidak ingin ketinggalan momentum untuk menempatkan dananya di pasar modal Indonesia. "Properti kita meningkat, itu salah satu ciri ekonomi baik. Tahun ini dan ke depan Indonesia masih tetap akan positif," cetusnya.
Terkait dengan Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) yang akan melakukan akuisisi BPUI, menurut Dwina masih dalam proses menunggu arahan dari pemegang saham. "Dari Bahana, diharapkan ke depan dapat semakin memperkuat dan mendukung bisnis lebih baik. Intinya, peningkatan nilai bagi kedua perusahaan karena sifatnya sinergi," tandasnya.
"Tahun ini adalah tahun istimewa bagi industri pasar modal domestik, secara bisnis gairahnya cukup tinggi terlihat di subsektor investment banking," ujar Plt Direktur Utama BPUI, Dwina S Wijaya di sela-sela Ulang Tahun ke 40 BPUI di Jakarta, Rabu (5/6/2013) malam.
Menurut Dwina, bisnis investment banking sepanjang tahun ini relatif berkembang seiring dengan maraknya perusahaan yang melaksanakan IPO. "Biasanya, awal tahun cenderung landai. Kemudian pertengahan tahun agak meningkat, dan akhir tahun baru kuat untuk bisnis 'investment banking'. Tetapi, tahun ini sudah full speed," ucapnya.
Investment banking merupakan layanan atau kegiatan yang menawarkan jasa perdagangan dan penjaminan efek, serta manajer investasi yang dikhususkan bagi nasabah institusi untuk menggalang perolehan dana dengan cara penerbitan dan penjualan efek.
Dwina mengatakan, maraknya pelaksanaan IPO menunjukkan adanya kebutuhan ekspansi emiten domestik ke depan tumbuh lebih baik. Selain itu, juga memberikan pilihan investasi yang menarik bagi pemodal.
Menurut dia, meski ekonomi AS ada perbaikan ekonomi sehingga memunculkan ekspektasi bahwa Amerika akan mengubah kebijakan stimulus keuangan, potensi investasi di Indonesia masih prospektif.
"Adanya dinamika dari eksternal dan isu-isunya, Indonesia masih dinilai prospektif bagi asing. Di eksternal masih ada negara yang pertumbuhannya negatif. Memang ada perbaikan ekonomi AS, namun Eropa perbaikannya diperkirakan masih akan lama," ujarnya.
Kondisi itu, lanjut Dwina, akan membuat investor asing tidak ingin ketinggalan momentum untuk menempatkan dananya di pasar modal Indonesia. "Properti kita meningkat, itu salah satu ciri ekonomi baik. Tahun ini dan ke depan Indonesia masih tetap akan positif," cetusnya.
Terkait dengan Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) yang akan melakukan akuisisi BPUI, menurut Dwina masih dalam proses menunggu arahan dari pemegang saham. "Dari Bahana, diharapkan ke depan dapat semakin memperkuat dan mendukung bisnis lebih baik. Intinya, peningkatan nilai bagi kedua perusahaan karena sifatnya sinergi," tandasnya.
(dmd)