Hingga April, Intiland bukukan penjualan Rp1,15 T
A
A
A
Sindonews.com - PT Intiland Development Tbk (DIDL) pada empat bulan pertama tahun ini berhasil membukukan penjualan (marketing sales) sebesar Rp1,15 triliun atau separuh dari target perseroan hingga penghujung 2013.
Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi Intiland, Archied Nato Pradono mengatakan bahwa perolehan marketing sales hingga April 2013 didorong penjualan properti pada sektor mixed use dan high rise atau gedung pencakar.
"Target marketing sales sampai akhir tahun sebesar Rp2,2 triliun. Hingga akhir April kami telah memperoleh penjualan sebesar Rp1,15 triliun, ini telah mencapai 50 persen dari target sampai akhir 2013," kata Archied dalam paparan publik perseroan di Jakarta, Selasa (18/6/2013).
Sektor mixed used dan high rise yang menjadi pendorong perolehan perseroan, diantaranya berasal dari proyek properti One Park Avenue dan South Quarter. Perseroan masih membidik wilayah Jakarta dan Surabaya sebagai pasar potensial properti di Indonesia.
"Kontribusi proyek bervariasi dari high rise, seperti South Quarter dan One Park Avenue. Kita lihat Jakarta dan Surabaya sebagai fokus porperti kita. Di Jakarta komposisi 65 persen dan Surabaya 35 persen," tambahnya.
Sebagai catatan, DILD pada tahun lalu mencatat laba bersih Rp181,32 miliar, naik dibanding periode sebelumnya sebesar Rp140 miliar. Kenaikan ini disokong meningkatnya pendapatan DILD sebanyak 34 persen dari sebelumnya Rp939,16 miliar menjadi Rp1,26 triliun.
Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi Intiland, Archied Nato Pradono mengatakan bahwa perolehan marketing sales hingga April 2013 didorong penjualan properti pada sektor mixed use dan high rise atau gedung pencakar.
"Target marketing sales sampai akhir tahun sebesar Rp2,2 triliun. Hingga akhir April kami telah memperoleh penjualan sebesar Rp1,15 triliun, ini telah mencapai 50 persen dari target sampai akhir 2013," kata Archied dalam paparan publik perseroan di Jakarta, Selasa (18/6/2013).
Sektor mixed used dan high rise yang menjadi pendorong perolehan perseroan, diantaranya berasal dari proyek properti One Park Avenue dan South Quarter. Perseroan masih membidik wilayah Jakarta dan Surabaya sebagai pasar potensial properti di Indonesia.
"Kontribusi proyek bervariasi dari high rise, seperti South Quarter dan One Park Avenue. Kita lihat Jakarta dan Surabaya sebagai fokus porperti kita. Di Jakarta komposisi 65 persen dan Surabaya 35 persen," tambahnya.
Sebagai catatan, DILD pada tahun lalu mencatat laba bersih Rp181,32 miliar, naik dibanding periode sebelumnya sebesar Rp140 miliar. Kenaikan ini disokong meningkatnya pendapatan DILD sebanyak 34 persen dari sebelumnya Rp939,16 miliar menjadi Rp1,26 triliun.
(rna)