Kreativitas modifikasi motor datangkan omzet ratusan juta
A
A
A
Sindonews.com - Mengendarai kuda besi hasil modifikasi milik sendiri tentu sebuah kebanggaan bagi seorang pecinta sepeda motor atau yang dikalangan komunitas akrab disebut Bikers atau Rider.
Dunia modifikasi sepeda motor yang terus berkembang seiring berkembangnya kreatifitas dan taknologi membuat bisnis di bidang ini seolah tak akan pernah surut dan kian menjanjikan.
Peluang itu yang dilihat Andika Karuliawan, seorang dosen salah satu universitas di Yogyakarta yang memang hobi otomotif.
Pengalaman buruk saat membeli sebuah Cover Headlamp dari penjual online yang ternyata tak sesuai dengan keinginannya, membuat Andika akhirnya harus membuat sendiri Cover Headlamp yang sesuai keinginannya guna menyempurnakan modifikasi sepeda motor kesayangannya.
Dari situlah awal mula sosok pemuda bersahaja ini mengawali usaha kerajinan part headlamp dan body kit. Bermodalkan sebuah mesin kompresor seharga Rp800 ribu, Andika membuat Cover Headlamp pertamanya.
"Dulu awalnya dari kekecewaan karena beli produk yang tidak sesuai dengan kriteria barang. Karena aku belinya via online. Makanya jadi kepikiran buat bikin sendiri. Saya orangnya penasaran, jadi saya bilang pada diri sendiri saya bisa bikin produk yang lebih bagus dari ini," cerita Andika kepada Sindonews beberapa waktu lalu.
Untuk urusan teknis pembuatan, tampaknya bukan urusan sulit bagi lulusan terbaik Univesitas Teknologi Yogyakarta, April 2011 lalu dengan IPK 4.00 itu. "Sekitar dua minggu belajar. Itu aku belajar sama temen dan belajar dari youtube, belajar dari trial error aja," tegasnya.
Seolah tak puas dengan itu, di bengkel modifikasi miliknya yang diberi nama Balu Oto Work yang berlokasi di Jalan Pramuka, No 53 Giwangan, Umbulharjo, Yogyakarta, Andika mulai memproduksi kreasinya secara komersil. "Mulai april 2011. Dari satu karyawan, sekarang karyawan ada 31," tambahnya.
Di bengkelnya tersebut, Andika memproduksi berbagai macam modifikasi lampu depan berbagai jenis motor. Keunggulan dari produknya adalah setiap produk hasil karyanya sudah disesuaikan dengan sepeda motor kliennya. Sehingga untuk pemasangan dapat dilakukan dengan mudah.
"Bahan yang dipakai dari fiber. Kita dapat dari toko bahan kimia. Proses pemasangan modifikasi lampu depan ini mudah karena tempat dudukannya sudah disesuaikan dengan jenis motor. Tinggal menyambungkan kabel lampu sudah jadi. Dapat barang, langsung pasang,” jelasnya.
Untuk satu buah Cover Headlamp, dibanderolnya mulai dari Rp300 ribu hingga Rp400 ribu ditambah biaya kirim bagi pelanggan di luar Yogyakarta. Sedangkan untuk modifikasi full body, satu unit motor dikenakan biaya sekitar Rp5-7 juta tergantung kualitas bahan dan tingkat kesulitannya.
Bagi pria yang pernah bekerja di microsoft innovation center sebagai audience marketing manager ini, kreasi dan inovasi adalah harga mati. Kebebasan berkreasi dan menciptakan karya-karya hebat membuatnya hengkang dari profesi tersebut dan lebih memilih menekuni usaha modifikasinya tersebut.
"Aku nolak tawaran jadi PNS dan beberapa perusahaan multinasional. Aku pilih fokus di sini saja sambil mengabdi jadi dosen," tuturnya.
Benar saja, dari usaha yang digelutinya tersebut, pria yang memiliki prestasi sebagai salah satu pemenang WMM dan WMY dari Bank Mandiri ini telah memiliki omzet hingga lebih dari Rp100 juta perbulan. "Sekitar 100 juta lebih sebulan," tandasnya.
Dunia modifikasi sepeda motor yang terus berkembang seiring berkembangnya kreatifitas dan taknologi membuat bisnis di bidang ini seolah tak akan pernah surut dan kian menjanjikan.
Peluang itu yang dilihat Andika Karuliawan, seorang dosen salah satu universitas di Yogyakarta yang memang hobi otomotif.
Pengalaman buruk saat membeli sebuah Cover Headlamp dari penjual online yang ternyata tak sesuai dengan keinginannya, membuat Andika akhirnya harus membuat sendiri Cover Headlamp yang sesuai keinginannya guna menyempurnakan modifikasi sepeda motor kesayangannya.
Dari situlah awal mula sosok pemuda bersahaja ini mengawali usaha kerajinan part headlamp dan body kit. Bermodalkan sebuah mesin kompresor seharga Rp800 ribu, Andika membuat Cover Headlamp pertamanya.
"Dulu awalnya dari kekecewaan karena beli produk yang tidak sesuai dengan kriteria barang. Karena aku belinya via online. Makanya jadi kepikiran buat bikin sendiri. Saya orangnya penasaran, jadi saya bilang pada diri sendiri saya bisa bikin produk yang lebih bagus dari ini," cerita Andika kepada Sindonews beberapa waktu lalu.
Untuk urusan teknis pembuatan, tampaknya bukan urusan sulit bagi lulusan terbaik Univesitas Teknologi Yogyakarta, April 2011 lalu dengan IPK 4.00 itu. "Sekitar dua minggu belajar. Itu aku belajar sama temen dan belajar dari youtube, belajar dari trial error aja," tegasnya.
Seolah tak puas dengan itu, di bengkel modifikasi miliknya yang diberi nama Balu Oto Work yang berlokasi di Jalan Pramuka, No 53 Giwangan, Umbulharjo, Yogyakarta, Andika mulai memproduksi kreasinya secara komersil. "Mulai april 2011. Dari satu karyawan, sekarang karyawan ada 31," tambahnya.
Di bengkelnya tersebut, Andika memproduksi berbagai macam modifikasi lampu depan berbagai jenis motor. Keunggulan dari produknya adalah setiap produk hasil karyanya sudah disesuaikan dengan sepeda motor kliennya. Sehingga untuk pemasangan dapat dilakukan dengan mudah.
"Bahan yang dipakai dari fiber. Kita dapat dari toko bahan kimia. Proses pemasangan modifikasi lampu depan ini mudah karena tempat dudukannya sudah disesuaikan dengan jenis motor. Tinggal menyambungkan kabel lampu sudah jadi. Dapat barang, langsung pasang,” jelasnya.
Untuk satu buah Cover Headlamp, dibanderolnya mulai dari Rp300 ribu hingga Rp400 ribu ditambah biaya kirim bagi pelanggan di luar Yogyakarta. Sedangkan untuk modifikasi full body, satu unit motor dikenakan biaya sekitar Rp5-7 juta tergantung kualitas bahan dan tingkat kesulitannya.
Bagi pria yang pernah bekerja di microsoft innovation center sebagai audience marketing manager ini, kreasi dan inovasi adalah harga mati. Kebebasan berkreasi dan menciptakan karya-karya hebat membuatnya hengkang dari profesi tersebut dan lebih memilih menekuni usaha modifikasinya tersebut.
"Aku nolak tawaran jadi PNS dan beberapa perusahaan multinasional. Aku pilih fokus di sini saja sambil mengabdi jadi dosen," tuturnya.
Benar saja, dari usaha yang digelutinya tersebut, pria yang memiliki prestasi sebagai salah satu pemenang WMM dan WMY dari Bank Mandiri ini telah memiliki omzet hingga lebih dari Rp100 juta perbulan. "Sekitar 100 juta lebih sebulan," tandasnya.
(gpr)