UMY dampingi 5 kelompok UMKM DIY

Selasa, 18 Juni 2013 - 18:26 WIB
UMY dampingi 5 kelompok...
UMY dampingi 5 kelompok UMKM DIY
A A A
Sindonews.com - Sampai saat ini masih banyak Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di DIY yang belum mampu mengakses dana pinjaman secara mandiri ke bank. Hal ini membuat Lembaga Pendidikan Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LP3M) Universitas Muhamadiyah Yogyakarta (UMY) melakukan pendampingan dan bantuan bagi UMKM yang tergolong belum bankable ini.

"LP3M UMY bekerjasama dengan BPD DIY memberikan bantuan dana penambahan modal bergulir bagi 89 pemilik usaha UMKM. Pemberian dana ini dilakukan untuk memfasilitasi UMKM memiliki tambahan modal tanpa perlu memikirkan agunan," ujar perwakilan LP3M UMY, Sutrisno, Selasa (18/6/2013).

Dalam acara penyerahan Hibah Dana CSR Bank BPD DIY kepada UMY dalam bentuk Dana Bergulir Tanpa Agunan untukk Kelompok UMKM di DIY, Sutrisno menuturkan, kegiatan ini juga bertujuan mendorong tumbuhnya UMKM pemula sebagai stimulus untuk memulai usaha atau bisnis.
Selain itu, bagi UMKM yang sudah berjalan, bantuan bergulir itu agar mampu meningkatkan skala usahanya sehingga meningkatkan pendapatan.

"Tujuan akhir dari kegiatan ini adalah meningkatkan keberdayaan UMKM dalam bisnis dan manajemen usaha agar tercipta kesejahteraan para pelaku UMKM," imbuhnya.

Secara umum, sasaran dari pemberian dana hibah sejumlah Rp225juta tersebut adalah UMKM yang menjadi binaan LP3M. Lima kelompok UMKM yang terpilih ialah kelompok UMKM pedagang sekitar Pasar Gamping sebanyak 22 orang, kelompok UMKM bidang kuliner di Kecamatan Kotagede sebanyak 15 orang, 15 orang dari kelompok UMKM pedagang kelontong dan candak kulak di Semanu Gunungkidul, 27 orang dari kelompok UMKM pedagang kain dan pakaian muslim di Kasihan Bantul dan kelompok UMKM peternak kambing etawa di Pakem Sleman sebanyak 10 orang.

Sementara itu, Rektor UMY Prof Dr Bambang Cipto menuturkan, bantuan dana untuk modal usaha masyarakat seperti itu memang perlu dilakukan guna makin meningkatkan jumlah pengusaha di Indonesia. Peningkatan jumlah pengusaha tersebut untuk makin memperkuat ekonomi Indonesia jelang 2030.

"Di tahun 2030, Indonesia diperkirakan mampu menjadi salah satu negara besar di dunia. Dan salah satu faktor yang mampu mendukungnya ialah ekonomi dari para pengusaha. Padahal saat ini hanya ada 1,2juta pengusaha di Indonesia, dimana seharusnya ada 12juta pengusaha," ujarnya.

Melihat kenyataan tersebut, UMY menurut Bambang telah berkomitmen untuk mempersiapkan SDM yang benar-benar siap terjun sebagai tenaga kerja trampil, termasuk dalam dunia usaha dan bisnis.

Salah satu penerima dana hibah Nunung Udiyatna mengatakan, pemberian dana hibah bergulir tersebut diharapkan tak hanya sekedar sebagai penambah modal. Sebagai pengusaha kecil, ia juga ingin agar UMY memberikan bimbingan dalam hal manajemen bisnis dan pemberian informasi lebih luas. "Kami juga berharap dibantu dalam hal jaringan pemasaran produk kami agar semakin berkembang luas," ujarnya.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9154 seconds (0.1#10.140)