Inflasi Vietnam bulan ini naik 6,69%
A
A
A
Sindonews.com - Inflasi Vietnam pada Juni 2013 naik tipis, menandai kenaikan pertama dalam delapan bulan setelah pemerintah memotong suku bunga. Harga tercatat mencapai 6,69 persen pada bulan ini, naik dari 6,36 persen pada Mei.
Pemerintah memotong suku bunga pada bulan lalu untuk kedelapan kalinya dalam satu tahun, yang memacu pinjaman bank dan meningkatkan konsumsi setelah pertumbuhan ekonomi jatuh ke level terendah dalam 13 tahun dari 5,03 persen pada 2012.
"Kenaikan inflasi bulan ini mencerminkan efektivitas langkah pemerintah dalam merangsang permintaan," kata ekonom berbasis di Hanoi, Le Dinh An, seperti dilansir dari The Sun Daily, Selasa (25/6/2013).
Pemerintah Komunis Vietnam sedang berjuang dalam sejumlah kesengsaraan ekonomi, termasuk pertumbuhan yang lambat, permintaan domestik lemah, sektor perbankan terbebani tingginya tingkat utang beracun serta rekor jumlah kebangkrutan.
Pada 2011, pemerintah berulang kali menaikkan suku bunga untuk mencegah ekonomi dari overheating dan mengendalikan inflasi dua digit. Tapi, tahun lalu dipaksa membalikkan taktik dan resor untuk langkah-langkah stimulus akibat tingkat pertumbuhan tergelincir.
"Peningkatan kecil CPI juga menunjukkan perekonomian stagnan dengan permintaan yang sangat lemah. Jika situasi ini terus berlanjut dalam waktu yang lama, akan sulit merevitalisasi perekonomian secara keseluruhan," kata An.
Pertumbuhan ekonomi pada tiga bulan pertama tahun ini datang di angka 4,89 persen, di bawah ekspektasi dan memaksa pejabat mengakui banyak "kekurangan dan kelemahan".
Pemerintah memotong suku bunga pada bulan lalu untuk kedelapan kalinya dalam satu tahun, yang memacu pinjaman bank dan meningkatkan konsumsi setelah pertumbuhan ekonomi jatuh ke level terendah dalam 13 tahun dari 5,03 persen pada 2012.
"Kenaikan inflasi bulan ini mencerminkan efektivitas langkah pemerintah dalam merangsang permintaan," kata ekonom berbasis di Hanoi, Le Dinh An, seperti dilansir dari The Sun Daily, Selasa (25/6/2013).
Pemerintah Komunis Vietnam sedang berjuang dalam sejumlah kesengsaraan ekonomi, termasuk pertumbuhan yang lambat, permintaan domestik lemah, sektor perbankan terbebani tingginya tingkat utang beracun serta rekor jumlah kebangkrutan.
Pada 2011, pemerintah berulang kali menaikkan suku bunga untuk mencegah ekonomi dari overheating dan mengendalikan inflasi dua digit. Tapi, tahun lalu dipaksa membalikkan taktik dan resor untuk langkah-langkah stimulus akibat tingkat pertumbuhan tergelincir.
"Peningkatan kecil CPI juga menunjukkan perekonomian stagnan dengan permintaan yang sangat lemah. Jika situasi ini terus berlanjut dalam waktu yang lama, akan sulit merevitalisasi perekonomian secara keseluruhan," kata An.
Pertumbuhan ekonomi pada tiga bulan pertama tahun ini datang di angka 4,89 persen, di bawah ekspektasi dan memaksa pejabat mengakui banyak "kekurangan dan kelemahan".
(dmd)