IHSG miliki peluang rebound
A
A
A
Sindonews.com - Kendati masih mencatatkan pergerakan di zona merah, namun potensi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) untuk rebound tampaknya masih ada. Berkurangnya aksi jual akan menjadi kunci utama bila IHSG ingin menghijau.
Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada perdagangan hari ini akan berada pada support 4.350-4.400 dan resistance 4.468-4.500.
Berpola menyerupai three black crows menyentuh lower bollinger bands (LBB). MACD melanjutkan penurunan dengan histogram negatif yang memanjang. RSI, William's %R, dan Stochastic masih berada di sekitar area oversold.
"Meski IHSG sempat berada di bawah target support kami (4.405-4.415), namun akhirnya mampu ditutup di atas target tersebut. Diharapkan laju pelemahan IHSG mulai dapat terbatas yang diiringi dengan mulai berkurangnya aksi jual, sehingga masih memungkinkan adanya peluang rebound walau tipis," ujar Reza, Rabu (26/6/2013).
Sebelumnya, adanya berita positif dari Moody’s yang menaikkan prospek peringkat Indonesia dari positif menjadi stabil tampaknya tidak serta merta diikuti dengan kenaikan signifkan IHSG. Laju IHSG pun masih latah terimbas laju variatif bursa saham Asia, terutama laju HSI.
Berita negatif dari krisis likuiditas yang terjadi di China turut mewarnai pasar. Pelaku pasar juga masih cenderung melakukan aksi jual.
Tidak hanya masalah di China, dari sisi internal pun juga mempengaruhi laju IHSG yang terutama dari dampak kenaikan harga BBM yang merembet ke kenaikan biaya transportasi dan harga bahan pangan, sehingga menimbulkan kekhawatiran secara psikologis terhadap lonjakan inflasi.
Akan tetapi, seiring mulai menghijaunya bursa saham Eropa, IHSG mulai mencoba untuk rebound meski belum kembali menyentuh level tertinggi di awal sesi.
Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 4.496,55 (level tertingginya) di awal sesi 1 dan menyentuh level 4.373,38 (level terendahnya) di akhir sesi 1 dan berakhir di level 4.515,37.
Volume perdagangan dan nilai total transaksi naik. Investor asing mencatatkan nett sell dengan kenaikan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett buy.
Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada perdagangan hari ini akan berada pada support 4.350-4.400 dan resistance 4.468-4.500.
Berpola menyerupai three black crows menyentuh lower bollinger bands (LBB). MACD melanjutkan penurunan dengan histogram negatif yang memanjang. RSI, William's %R, dan Stochastic masih berada di sekitar area oversold.
"Meski IHSG sempat berada di bawah target support kami (4.405-4.415), namun akhirnya mampu ditutup di atas target tersebut. Diharapkan laju pelemahan IHSG mulai dapat terbatas yang diiringi dengan mulai berkurangnya aksi jual, sehingga masih memungkinkan adanya peluang rebound walau tipis," ujar Reza, Rabu (26/6/2013).
Sebelumnya, adanya berita positif dari Moody’s yang menaikkan prospek peringkat Indonesia dari positif menjadi stabil tampaknya tidak serta merta diikuti dengan kenaikan signifkan IHSG. Laju IHSG pun masih latah terimbas laju variatif bursa saham Asia, terutama laju HSI.
Berita negatif dari krisis likuiditas yang terjadi di China turut mewarnai pasar. Pelaku pasar juga masih cenderung melakukan aksi jual.
Tidak hanya masalah di China, dari sisi internal pun juga mempengaruhi laju IHSG yang terutama dari dampak kenaikan harga BBM yang merembet ke kenaikan biaya transportasi dan harga bahan pangan, sehingga menimbulkan kekhawatiran secara psikologis terhadap lonjakan inflasi.
Akan tetapi, seiring mulai menghijaunya bursa saham Eropa, IHSG mulai mencoba untuk rebound meski belum kembali menyentuh level tertinggi di awal sesi.
Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 4.496,55 (level tertingginya) di awal sesi 1 dan menyentuh level 4.373,38 (level terendahnya) di akhir sesi 1 dan berakhir di level 4.515,37.
Volume perdagangan dan nilai total transaksi naik. Investor asing mencatatkan nett sell dengan kenaikan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett buy.
(rna)