IHSG cenderung menguat
A
A
A
Sindonews.com - Menyusul penguatan yang terjadi pada hari sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terlihat kembali ingin memperbaiki posisinya yang sempat babak belur di zona merah beberapa hari sebelumnya.
"Hari ini, kami proyeksikan IHSG akan bergerak mixed dengan kecenderungan menguat. Kisaran support-resistance 4.520-4.610," kata Analis Riset PT Panin Sekuritas, Purwoko Sartono, Kamis (27/6/2013).
Menilik pergerakan IHSG kemarin, tampak mulai rebound didorong oleh sentimen positif dari bursa regional, dimana sebagian besar bergerak menguat.
"Naiknya bursa regional didorong oleh langkah Bank Sentral China akan menjaga suku bunga pasar uang di level yang reasonable dan kenaikan suku bunga yang terjadi belakangan ini akan segera normal kembali," kata Purwoko.
Overnight repo rate China sempat mencapai rekor tertinggi 12,85 persen pada 21 Juni 2013 dan kemarin turun 47 basis poin menjadi 6 persen. Volatilitas tinggi yang terjadi belakangan ini karena pasar masih mencerna berita dari the Fed terkait stimulus dan ditambah permasalahan likuiditas di China.
Terlihat masalah likuiditas di China mulai mereda. Hal ini terlihat dari turunnya repo rate 1 hari China menjadi 5,52 persen.
"Selain itu, data ekonomi Amerika yang dirilis kemarin, yaitu durable good orders, penjualan rumah dan consumer confidence naik lebih baik dari proyeksi," tutur dia.
"Hari ini, kami proyeksikan IHSG akan bergerak mixed dengan kecenderungan menguat. Kisaran support-resistance 4.520-4.610," kata Analis Riset PT Panin Sekuritas, Purwoko Sartono, Kamis (27/6/2013).
Menilik pergerakan IHSG kemarin, tampak mulai rebound didorong oleh sentimen positif dari bursa regional, dimana sebagian besar bergerak menguat.
"Naiknya bursa regional didorong oleh langkah Bank Sentral China akan menjaga suku bunga pasar uang di level yang reasonable dan kenaikan suku bunga yang terjadi belakangan ini akan segera normal kembali," kata Purwoko.
Overnight repo rate China sempat mencapai rekor tertinggi 12,85 persen pada 21 Juni 2013 dan kemarin turun 47 basis poin menjadi 6 persen. Volatilitas tinggi yang terjadi belakangan ini karena pasar masih mencerna berita dari the Fed terkait stimulus dan ditambah permasalahan likuiditas di China.
Terlihat masalah likuiditas di China mulai mereda. Hal ini terlihat dari turunnya repo rate 1 hari China menjadi 5,52 persen.
"Selain itu, data ekonomi Amerika yang dirilis kemarin, yaitu durable good orders, penjualan rumah dan consumer confidence naik lebih baik dari proyeksi," tutur dia.
(rna)