Wall Street lanjutkan penguatan
A
A
A
Sindonews.com - Saham di Bursa Wall Street pada perdagangan Rabu waktu setempat melanjutkan penguatan yang terjadi pada hari sebelumnya (reli) dipicu meredanya kekhawatiran investor terhadap kebijakan The Fed yang akan mulai menghentikan stimulus moneter dalam waktu dekat.
Indeks S&P 500 menembus level 1.600 kali pertamanya sejak Kamis pekan lalu. Sebanyak 10 sektor saham di indeks S&P 500 menguat, dipimpin penguatan tertinggi pada sektor kesehatan dan utilitas. Saham Johnson & Johnson (JNJ.N) menjadi penggerak terbesar kedua di indeks S&P 500, yang naik 1,9 persen menjadi USD86,99.
"Perdagangan saham meningkat pada hari ini," kata Managing Director and Partner Hightower Palm Desert, Brian Amidei seperti dilansir Reuters, Kamis (27/6/2013).
Reli bursa yang terjadi menyusul data yang menunjukkan Produk Domestik Bruto (PDB) Amerka Serikat (AS) kuartal I/2013 hanya tumbuh sebesar 1,8 persen, jauh dibawah ekspektasi sebesar 2,4 persen.
Kalangan analis mengatakan bahwa itu bisa mempengaruhi keputusan The Fed apakah akan mengurangi atau menghentikan program pembelian obligasi dalam waktu dekat. Jika hal ini dapat mendorong The Fed untuk tetap mempertahankannya stimulus, maka akan mendukung pergerakan bursa saham.
Pada perdagangan semalam, indeks Dow Jones naik 149,83 poin atau 1,02 persen menjadi 14.910,14; indeks S&P 500 naik 15,23 poin atau 0,96 persen menjadi 1.603,26 dan indeks Nasdaq bertambah 28,34 poin atau 0,85 persen menjadi 3.376,22.
Sementara itu, volume rata-rata perdagangan tercatat sebesar 6,48 miliar saham, yang diperdagangkan di bursa Amerika.
Indeks S&P 500 menembus level 1.600 kali pertamanya sejak Kamis pekan lalu. Sebanyak 10 sektor saham di indeks S&P 500 menguat, dipimpin penguatan tertinggi pada sektor kesehatan dan utilitas. Saham Johnson & Johnson (JNJ.N) menjadi penggerak terbesar kedua di indeks S&P 500, yang naik 1,9 persen menjadi USD86,99.
"Perdagangan saham meningkat pada hari ini," kata Managing Director and Partner Hightower Palm Desert, Brian Amidei seperti dilansir Reuters, Kamis (27/6/2013).
Reli bursa yang terjadi menyusul data yang menunjukkan Produk Domestik Bruto (PDB) Amerka Serikat (AS) kuartal I/2013 hanya tumbuh sebesar 1,8 persen, jauh dibawah ekspektasi sebesar 2,4 persen.
Kalangan analis mengatakan bahwa itu bisa mempengaruhi keputusan The Fed apakah akan mengurangi atau menghentikan program pembelian obligasi dalam waktu dekat. Jika hal ini dapat mendorong The Fed untuk tetap mempertahankannya stimulus, maka akan mendukung pergerakan bursa saham.
Pada perdagangan semalam, indeks Dow Jones naik 149,83 poin atau 1,02 persen menjadi 14.910,14; indeks S&P 500 naik 15,23 poin atau 0,96 persen menjadi 1.603,26 dan indeks Nasdaq bertambah 28,34 poin atau 0,85 persen menjadi 3.376,22.
Sementara itu, volume rata-rata perdagangan tercatat sebesar 6,48 miliar saham, yang diperdagangkan di bursa Amerika.
(rna)