Rugi Rp1,27 T, Bakrieland puasa bagi dividen
A
A
A
Sindonews.com - Emiten properti, PT Bakrieland Development Tbk (ELTY) memutuskan untuk menunda pemberian dividen kepada para pemegang saham karena perseroan mengalami kerugian sepanjang tahun lalu.
Chief Corporate Affairs Bakrieland Development, Yudy Rizard Hakim mengatakan bahwa dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar ELTY menyutujui untuk tidak membagikan dividen tunai tahun buku 2012 kepada pemegang saham.
"Tahun ini, kami tidak membagikan dividen karena perseroan mengalami rugi mencapai Rp1,27 triliun pada 2012 lalu," kata Yudy usai menghadiri RUPST perseroan di Hotel Aston Rasuna, Jakarta, Jumat (28/6/2013).
Sebagai catatan, perseroan pada tahun 2012 lalu mengalami rugi bersih hingga Rp1,27 triliun, anjlok cukup dalam dari pencapaian 2011 yang masih memperoleh laba bersih sebesar Rp74,75 miliar. Sebenarnya penghasilan usaha bersih Bakrieland mencapai Rp2,95 triliun, naik 52,8 persen dari Rp1,93 triliun.
Namun beban pokok penghasilan juga naik 33 persen dari Rp1 triliun, menjadi Rp1,33 triliun. Sejumlah pos beban diketahui naik cukup signifikan. Pos beban umum dan administrasi misalnya, naik 35 persen dari Rp537,43 miliar menjadi Rp725,6 miliar.
Selain itu, perseroan juga mencatatkan rugi pembatalan penjualan unit apartemen dan rumah sebesar Rp104,66 miliar dan rugi penurunan nilai investasi hingga Rp319,67 miliar.
Di sisi lain, perseroan berhasil memperoleh laba penjualan/penghapusan aset tetap sebesar Rp1,4 miliar dan laba atas penjualan investasi saham entitas anak dan entitas asosiasi sebesar Rp23,22 miliar.
Sebelumnya, otoritas Bursa telah memebero peringatan tertulis III dan denda sebesar Rp150 juta kepada Bakrieland dan 11 emiten lainnya yang terlambat menyampaikan laporan keuangan audit yang berakhir per 31 Desember 2012.
Chief Corporate Affairs Bakrieland Development, Yudy Rizard Hakim mengatakan bahwa dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar ELTY menyutujui untuk tidak membagikan dividen tunai tahun buku 2012 kepada pemegang saham.
"Tahun ini, kami tidak membagikan dividen karena perseroan mengalami rugi mencapai Rp1,27 triliun pada 2012 lalu," kata Yudy usai menghadiri RUPST perseroan di Hotel Aston Rasuna, Jakarta, Jumat (28/6/2013).
Sebagai catatan, perseroan pada tahun 2012 lalu mengalami rugi bersih hingga Rp1,27 triliun, anjlok cukup dalam dari pencapaian 2011 yang masih memperoleh laba bersih sebesar Rp74,75 miliar. Sebenarnya penghasilan usaha bersih Bakrieland mencapai Rp2,95 triliun, naik 52,8 persen dari Rp1,93 triliun.
Namun beban pokok penghasilan juga naik 33 persen dari Rp1 triliun, menjadi Rp1,33 triliun. Sejumlah pos beban diketahui naik cukup signifikan. Pos beban umum dan administrasi misalnya, naik 35 persen dari Rp537,43 miliar menjadi Rp725,6 miliar.
Selain itu, perseroan juga mencatatkan rugi pembatalan penjualan unit apartemen dan rumah sebesar Rp104,66 miliar dan rugi penurunan nilai investasi hingga Rp319,67 miliar.
Di sisi lain, perseroan berhasil memperoleh laba penjualan/penghapusan aset tetap sebesar Rp1,4 miliar dan laba atas penjualan investasi saham entitas anak dan entitas asosiasi sebesar Rp23,22 miliar.
Sebelumnya, otoritas Bursa telah memebero peringatan tertulis III dan denda sebesar Rp150 juta kepada Bakrieland dan 11 emiten lainnya yang terlambat menyampaikan laporan keuangan audit yang berakhir per 31 Desember 2012.
(rna)