BPR diharapkan maksimalkan serapan DPK

SIndonews.com - Menghindari tingginya bunga kredit, Bank Perkreditan Rakyat (BPR) mestinya memaksimalkan serapan dana murah atau dana pihak ketiga (DPK).

Menurut Ketua DPP Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat (Perbarindo) Joko Suyanto, pemaksimalan DPK diharapkan bisa digulirkan kembali dengan bunga lebih rendah.

"Karena dari sisi potensi, BPR lebih mudah masuk ke masyarakat menghimpun dana masyarakat. Saat ini, secara nasional DPK BPR mencapai Rp57 triliun. Tumbuh rata rata di atas pertumbuhan industri, sekitar 21 persen," jelasnya di Bandung, Senin (1/7/2013).

Terkait kenaikan BI Rate, dia menambahkan, BPR akan melakukan penyesuaian bunga simpanan sekitar 25 basis point. Kenaikan sebesar 25 basis poin itu, jelasnya, mengacu pada penyesuaian suku bunga yang ditetapkan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

Sejalan dengan itu, BPR mengharapkan peningkatan DPK sekitar 15-20 persen. Serapan DPK diharapkan dari dana deposito, tabungan, dan lainnya.

Memaksimalkan dana murah dari masyarakat, juga diharapkan menambah kesiapan BPR menjadi salah satu lembaga keuangan yang diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

"Karena mulai 2014, BPR harus menyetor dana ke OJK sebagai lembaga pengawas," pungkasnya.