Resmi melantai, saham Electronic City dibuka stagnan
A
A
A
Sindonews.com - Saham PT Electronic City Indonesia pada pencatatan perdananya hari ini (Rabu, 3/7/2013) dibuka stagnan pada level Rp4.050 dari harga penawaran yang telah ditetapkan perseroan sebelumnya sebesar Rp4.050 per saham.
Emiten ke-18 yang tercatat di bursa pada tahun ini dan dicatatkan dengan kode emite ECII sempat berada di level terendah Rp4.000 dan tertinggi Rp4.050.
Adapun saham ini telah diperdagangkan sebanyak 12 kali, dengan volume sebanyak 291 lot dan total nilai perdagangan mencapai Rp591 juta.
Perseroan melepas 333,33 juta saham ke publik dan total dana yang diraih dari hasil penawaran perdana saham sekitar Rp1,34 triliun.
Selain itu, perseroan juga akan melaksanakan program employee stock allocation (ESA) sebanyak-banyaknya 2 persen atau setara 6.666.500 saham, dan menerbitkan saham untuk MSOP sebanyak-banyaknya 1 persen atau setara 13.333.000 saham.
Dana hasil penawaran perdana saham ini antara lain digunakan untuk melunasi pinjaman sekitar 12 persen kepada Bank Victoria sebesar Rp15 miliar, Bank CIMB Niaga sekitar Rp75 miliar. Selain itu, dana hasil penawaran perdana saham ini juga untuk biaya pengembangan toko Perseroan sekitar 85 persen dan membiayai modal kerja sekitar 15 persen.
Adapun Perseroan telah menunjuk PT Danareksa Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Sebelumnya perseroan menawarkan harga perdana saham di kisaran Rp4.050-Rp5.400 per saham.
Emiten ke-18 yang tercatat di bursa pada tahun ini dan dicatatkan dengan kode emite ECII sempat berada di level terendah Rp4.000 dan tertinggi Rp4.050.
Adapun saham ini telah diperdagangkan sebanyak 12 kali, dengan volume sebanyak 291 lot dan total nilai perdagangan mencapai Rp591 juta.
Perseroan melepas 333,33 juta saham ke publik dan total dana yang diraih dari hasil penawaran perdana saham sekitar Rp1,34 triliun.
Selain itu, perseroan juga akan melaksanakan program employee stock allocation (ESA) sebanyak-banyaknya 2 persen atau setara 6.666.500 saham, dan menerbitkan saham untuk MSOP sebanyak-banyaknya 1 persen atau setara 13.333.000 saham.
Dana hasil penawaran perdana saham ini antara lain digunakan untuk melunasi pinjaman sekitar 12 persen kepada Bank Victoria sebesar Rp15 miliar, Bank CIMB Niaga sekitar Rp75 miliar. Selain itu, dana hasil penawaran perdana saham ini juga untuk biaya pengembangan toko Perseroan sekitar 85 persen dan membiayai modal kerja sekitar 15 persen.
Adapun Perseroan telah menunjuk PT Danareksa Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Sebelumnya perseroan menawarkan harga perdana saham di kisaran Rp4.050-Rp5.400 per saham.
(rna)