Proyek rel kereta Sei Mangkei-Kuala Tanjung terkendala lahan
A
A
A
Sindonews.com - Pengerjaan dan pengaktifan rel kereta api dari Sei Mangkei ke Kuala Tanjung sebagai infrastruktur utama pendukung Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei hingga saat ini masih terkendala permasalahan pembebasan lahan.
"Masalahnya adalah lahan. Ada lahan sekitar 5 km (kilometer) dari suatu simpang Kuala Tanjung ke Bandar Tinggi, dimana sekitar 2,7 km di kabupaten Simalungun, dan 2,2 km ada di kabupaten Batubara," ujar Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Tundjung Inderawan di KEK Sei Mangkei, Rabu (3/7/2013) malam.
Tundjung menyebut bahwa pemerintah Kabupaten Simalungun harus segera mengikuti Kabupaten Batubara dalam menyediakan anggaran pembebasan lahan.
"Sesuai kesepakatan bersama pemerintah kabupaten. Yang punya duit hanya Kabupaten Batubara, sedangkan Kabupaten Simalungun belum," ungkap Tundjung.
Dia berharap, kedua pemkab ini dapat bersinergi dalam pengerjaan infrastruktur Sei Mangkei. Menurut dia, untuk segera menuntaskan pembangunan tersebut pemerintah provinsi dan pemkab serta semua pihak harus bersinergi tugas dan tanggung jawab.
Sementara itu, proyek KEK Sei Mangke di Kabupaten Simalungan, Sumatera Utara baru diresmikan peletakan batu pertamanya (ground breaking) oleh Menteri Koordinator bidang Perekonomian Hatta Rajasa, kemarin.
Dengan dimulainya ground breaking tersebut, maka kawasan industri berbasis kelapa sawit itu ditargetkan bisa beroperasi sesuai dengan rencana pada 2015 mendatang.
"Masalahnya adalah lahan. Ada lahan sekitar 5 km (kilometer) dari suatu simpang Kuala Tanjung ke Bandar Tinggi, dimana sekitar 2,7 km di kabupaten Simalungun, dan 2,2 km ada di kabupaten Batubara," ujar Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Tundjung Inderawan di KEK Sei Mangkei, Rabu (3/7/2013) malam.
Tundjung menyebut bahwa pemerintah Kabupaten Simalungun harus segera mengikuti Kabupaten Batubara dalam menyediakan anggaran pembebasan lahan.
"Sesuai kesepakatan bersama pemerintah kabupaten. Yang punya duit hanya Kabupaten Batubara, sedangkan Kabupaten Simalungun belum," ungkap Tundjung.
Dia berharap, kedua pemkab ini dapat bersinergi dalam pengerjaan infrastruktur Sei Mangkei. Menurut dia, untuk segera menuntaskan pembangunan tersebut pemerintah provinsi dan pemkab serta semua pihak harus bersinergi tugas dan tanggung jawab.
Sementara itu, proyek KEK Sei Mangke di Kabupaten Simalungan, Sumatera Utara baru diresmikan peletakan batu pertamanya (ground breaking) oleh Menteri Koordinator bidang Perekonomian Hatta Rajasa, kemarin.
Dengan dimulainya ground breaking tersebut, maka kawasan industri berbasis kelapa sawit itu ditargetkan bisa beroperasi sesuai dengan rencana pada 2015 mendatang.
(rna)