Di Depok, daging ayam sulit ditemui
A
A
A
Sindonews.com - Akibat mahalnya harga daging ayam sejak sebulan terakhir, penjual ayam mengaku kesulitan mencari pasokan. Pasalnya, sudah terjadi kelangkaan ayam di tingkat produsen. Sementara peternak ayam mengaku mengaku mengurangi produksinya karena kenaikan harga pakan dan bibit ayam atau Day Old Chicken (DOC).
Ketua Paguyuban Pedagang Ayam Daerah Kota Depok, Widodo mengatakan, saat ini harga ayam di pasar tradisional melonjak menjadi lebih dari Rp35.000 per kg. Mahalnya harga daging tersebut disebabkan karena langkanya ayam di pertenakan. Akibatnya, daging ayam menjadi sulit dicari dan harganya pun naik di pasaran.
Menurut Widodo, para suplier dan pengecer banyak yang mengalami kerugian akibat kelangkaan tersebut. Lonjakan harga semakin parah saat ada kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM).
“Banyak pedagang yang terpaksa menjual mobil atau tanah untuk menutupi usahanya,” ujar dia di Depok, Jumat (05/07/2013).
Widodo menuding kelangkaan tersebut merupakan permainan dari usaha penetasan yang menghasilkan DOC. Menurutnya, pengusaha penetasan sengaja menurunkan produksi sehingga harga ayam bisa naik di pasar. Untuk itu dirinya mengancam akan melakukan mogok jualan jika harga ayam terus melonjak dari produsen.
“Harga jual ayam sudah melebihi batas. Kami sudah mendapatkan arahan untuk seluruh pedagang ayam se-Jabodetabek akan melakukan mogok sebelum puasa,” ujarnya.
Pedagang ayam di Pasar Kemirimuka, Suyadi mengatakan, kenaikan harga daging ayam saat ini sudah tidak wajar. Oleh karena itu dirinya menyetujui bila ada aksi mogok jualan bersama. “Sudah pasti selama ini saya rugi. Saya berharap harganya bisa normal kembali,” akunya.
Ketua Paguyuban Pedagang Ayam Daerah Kota Depok, Widodo mengatakan, saat ini harga ayam di pasar tradisional melonjak menjadi lebih dari Rp35.000 per kg. Mahalnya harga daging tersebut disebabkan karena langkanya ayam di pertenakan. Akibatnya, daging ayam menjadi sulit dicari dan harganya pun naik di pasaran.
Menurut Widodo, para suplier dan pengecer banyak yang mengalami kerugian akibat kelangkaan tersebut. Lonjakan harga semakin parah saat ada kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM).
“Banyak pedagang yang terpaksa menjual mobil atau tanah untuk menutupi usahanya,” ujar dia di Depok, Jumat (05/07/2013).
Widodo menuding kelangkaan tersebut merupakan permainan dari usaha penetasan yang menghasilkan DOC. Menurutnya, pengusaha penetasan sengaja menurunkan produksi sehingga harga ayam bisa naik di pasar. Untuk itu dirinya mengancam akan melakukan mogok jualan jika harga ayam terus melonjak dari produsen.
“Harga jual ayam sudah melebihi batas. Kami sudah mendapatkan arahan untuk seluruh pedagang ayam se-Jabodetabek akan melakukan mogok sebelum puasa,” ujarnya.
Pedagang ayam di Pasar Kemirimuka, Suyadi mengatakan, kenaikan harga daging ayam saat ini sudah tidak wajar. Oleh karena itu dirinya menyetujui bila ada aksi mogok jualan bersama. “Sudah pasti selama ini saya rugi. Saya berharap harganya bisa normal kembali,” akunya.
(gpr)