Bayar utang, UNSP akan jual kebun sawit
A
A
A
Sindonews.com - PT Bakrie Sumatera Plantation Tbk (UNSP) berencana menjual aset perusahaan berupa enam unit lahan perkebunan kelapa sawit yang berlokasi di Pulau Sumatera guna menutupi utang jangka pendek yang akan segera jatuh tempo.
Direktur Keuangan UNSP, Chandrasekaran menerangkan, enam aset yang dimaksud terdiri dari lima aset yang prosesnya sudah berjalan dan akan selesai sekitar bulan Oktober 2013, ditambah satu aset lainnya yang juga akan dijual dalam waktu dekat.
"Ada penjualan lima aset sedang berjalan dan financial close di bulan Oktober dan ada satu aset lagi yang dijual," kata Chandra usai RUPST di Hotel Grand Melia, Jakarta, Senin (8/7/2013).
Adapun kebun sawit yang dimaksud diperkirakan memiliki luas total mencapai 30 ribu hektar (ha) dan terletak di Provinsi Sumatera Selatan dan Jambi.
Dia menambahkan, alasan perseroan melepas ke enam asetnya tersebut karena biaya operasional yang sudah terlalu tinggi dan dianggap tidak efisien lagi untuk menunjang jalannya perseroan di masa mendatang.
"High cost, padahal profit-nya kan tahun kemarin lost. Tetapi pengurangan penjualan tidak terlalu drastis. Action ini kita lakukan karena ada high cost capital. Tahun kemarin itu penjualannya kurang dari 15 persen dari total seluruh penjualan. Kita jual 30 ribu hektar dan perkebunan sawit itu ada di Sumsel dan Jambi. Lahan yang akan dijual itu pembeli asing minat," tuturnya.
Selain lahan perkebunan kelapa sawit yang akan dijual itu, perseroan masih mempunyai luas areal lahan sawit secara keseluruhan mencapai 120 ribu ha. Dengan demikian perseroan tidak khawatir akan mengganggu produksi.
"Luas lahan secara keseluruhan itu total 120 ribu hektar," tutup dia.
Direktur Keuangan UNSP, Chandrasekaran menerangkan, enam aset yang dimaksud terdiri dari lima aset yang prosesnya sudah berjalan dan akan selesai sekitar bulan Oktober 2013, ditambah satu aset lainnya yang juga akan dijual dalam waktu dekat.
"Ada penjualan lima aset sedang berjalan dan financial close di bulan Oktober dan ada satu aset lagi yang dijual," kata Chandra usai RUPST di Hotel Grand Melia, Jakarta, Senin (8/7/2013).
Adapun kebun sawit yang dimaksud diperkirakan memiliki luas total mencapai 30 ribu hektar (ha) dan terletak di Provinsi Sumatera Selatan dan Jambi.
Dia menambahkan, alasan perseroan melepas ke enam asetnya tersebut karena biaya operasional yang sudah terlalu tinggi dan dianggap tidak efisien lagi untuk menunjang jalannya perseroan di masa mendatang.
"High cost, padahal profit-nya kan tahun kemarin lost. Tetapi pengurangan penjualan tidak terlalu drastis. Action ini kita lakukan karena ada high cost capital. Tahun kemarin itu penjualannya kurang dari 15 persen dari total seluruh penjualan. Kita jual 30 ribu hektar dan perkebunan sawit itu ada di Sumsel dan Jambi. Lahan yang akan dijual itu pembeli asing minat," tuturnya.
Selain lahan perkebunan kelapa sawit yang akan dijual itu, perseroan masih mempunyai luas areal lahan sawit secara keseluruhan mencapai 120 ribu ha. Dengan demikian perseroan tidak khawatir akan mengganggu produksi.
"Luas lahan secara keseluruhan itu total 120 ribu hektar," tutup dia.
(rna)