Hadapi persaingan global, Alfaria tetap pede
A
A
A
Sindonews.com - Akibat globalisasi yang melanda dunia, usaha ritel tanah air sering mengalami tekanan akibat persaingan yang datang baik dalam maupun luar negeri.
Menanggapi fenomena ini, Vice President Director PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk, Pudjianto menyatakan, targetnya justru agar dapat bersaing dengan negara luar.
"Ritel mengalami persaingan dengan luar negeri. Tahun 2015 itu globalisasi. Justru kita harus bisa bersaing dengan luar negeri," ungkapnya seusai acara pengumuman kerja sama antara perseroan dengan PT Citilink Indonesia di Central Park, Jakarta Barat, Senin (8/7/2013).
Perihal persaingan dalam negeri, yaitu semakin maraknya convenience store seperti Seven Eleven, Lawson, dan sebagainya, Pudjianto tetap optimis. "Sebenarnya tidak ada masalah karena pada prinsipnya convenience store dan minimarket itu berbeda. Saya fine-fine saja," ujarnya.
Menurut dia, prinsip convenience store adalah para pelanggan membeli barang untuk dirinya sendiri dan stay di tempat untuk chatting, tempat duduk. Sedangkan minimarket, kata dia, para konsumen membeli barang untuk dibawa pulang.
Selain itu, dia juga berharap bahwa perseroan akan mengembangkan usahanya lagi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Dia berharap, jika perbankan lancar, maka perseroan akan mengembangkan pelayanan di bidang cicilan rumah, pembayaran asuransi, dan sebagainya.
Menanggapi fenomena ini, Vice President Director PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk, Pudjianto menyatakan, targetnya justru agar dapat bersaing dengan negara luar.
"Ritel mengalami persaingan dengan luar negeri. Tahun 2015 itu globalisasi. Justru kita harus bisa bersaing dengan luar negeri," ungkapnya seusai acara pengumuman kerja sama antara perseroan dengan PT Citilink Indonesia di Central Park, Jakarta Barat, Senin (8/7/2013).
Perihal persaingan dalam negeri, yaitu semakin maraknya convenience store seperti Seven Eleven, Lawson, dan sebagainya, Pudjianto tetap optimis. "Sebenarnya tidak ada masalah karena pada prinsipnya convenience store dan minimarket itu berbeda. Saya fine-fine saja," ujarnya.
Menurut dia, prinsip convenience store adalah para pelanggan membeli barang untuk dirinya sendiri dan stay di tempat untuk chatting, tempat duduk. Sedangkan minimarket, kata dia, para konsumen membeli barang untuk dibawa pulang.
Selain itu, dia juga berharap bahwa perseroan akan mengembangkan usahanya lagi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Dia berharap, jika perbankan lancar, maka perseroan akan mengembangkan pelayanan di bidang cicilan rumah, pembayaran asuransi, dan sebagainya.
(gpr)