BBM naik dan gagal panen, petani di Wajo menjerit

Selasa, 09 Juli 2013 - 16:36 WIB
BBM naik dan gagal panen, petani di Wajo menjerit
BBM naik dan gagal panen, petani di Wajo menjerit
A A A
Sindonews.com - Naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) ikut berdampak pula pada kebutuhan produksi petani. Bukan hanya bensin dan solar yang sulit terbeli, sewa traktor, ongkos dros, jasa tanam dan harga pupuk semua mulai naik sementara harga gabah di Wajo turun drastis.

Salah seorang petani asal Palaguna Dg Mappe mengatakan, banjir yang merendam areal persawahan petani beberapa waktu lalu, telah merusak kwalitas gabah sehingga tak ada pedagang yang mau membeli gabah petani.

"Kalaupun ada, pasti dengan harga yang sangat miring. Pedagang hanya mampu beli gabah kami Rp1.500/kg itupun kalau ada yang mau ambil, padahal harga gabah normalnya Rp3.500/kg," katanya di Wajo, Selasa (9/7/2013).

Hal sama diungkapkan Andi Soleh, petani dan pemilik pompa ini mengatakan, disamping harga gabah dan beras yang turun, jumlah produksi juga menurun drastis.

"Sudah dua musim hasil panen anjlok, tahun lalu padi diserang hama tikus sedangkan tahun ini padi terendam banjir, sehingga harganya turun. Sementara untuk memasuki musim tanam nanti, jelas kami butuh dana lebih banyak dari sebelumnya karena harga sudah naik," terang Andi Soleh.

Para petani pun kini tak bisa berharap banyak dari hasil panen mereka, hasil panen tahun ini hanya mampuh menutupi kebutuhan sehari-hari mereka, itupun pas-pasan.

"Kami sangat berharap perhatian pemerintah, terutama kepada petani yang padinya terendam banjir. Mungkin ada solusi atau bantuan yang bisa diberikan, karena dengan adanya kenaikan harga sekarang, jelas kami sangat butuh bantuan dari pemerintah untuk menghadapi musim tanam berikutnya," katanya.

Kadis Pertanian dan Peternakan, I Putu Artana yang dihubungi mengatakan, tugas pertanian hanya melaporkan dan mengusulkan. Adapun masalah adanya bantuan atau tidak itu domain Badan Bencana.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana kabupaten Wajo, A. Sapada mengatakan, bantuan sudah ada di pagu, tapi berapa besarnya alokasi untuk bantuan lahan pertanian pihaknya belum tahu.

"Pagu sudah ada Rp12,8 miliar untuk bencana bahkan mungkin ada tambahan menjadi Rp23 miliar. Hanya saja sekarang dana belum ada masuk," katanya.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6301 seconds (0.1#10.140)