Wall Street ditutup variatif
A
A
A
Sindonews.com - Saham-saham di Bursa Wall Street pada perdagangan Rabu waktu setempat ditutup variatif, dengan indeks Dow Jones terkoreksi setelah empat hari berturut-turut reli, sedangkan S&P 500 menguat tipis.
Kondisi tersebut merujuk pada hasil pertemuan Fed Minutes pada Juni, yang dirilis Rabu waktu setempat, dimana The Fed menginginkan jaminan yang lebih kuat terhadap pasar tenaga kerja sebelum memangkas program stimulus.
Ketiga indeks utama Amerika Serikat (AS) segera pulih setelah pengumuman tersebut, namun hanya bertahan sesaat. Indeks Dow Jones terkoreksi, sedangkan S&P 500 menguat tipis.
Investor saat ini fokus pada pidato Gubernur The Fed, Ben Bernanke yang disampaikan setelah penutupan pasar. Dia mengatakan bahwa kebijakan moneter yang sangat akomodatif diperlukan di masa mendatang dan tingkat pengganguran AS sebesar 7,6 persen mengancam kesehatan pasar tenaga kerja.
Komenter Ben Bernanke membuat indeks saham berjangka AS menguat. Bank Sentral AS menyatakan akan melanjutkan pembelian obligasi hingga proospek pasar tenaga kerja meningkat secara substansial.
"Pernyataan tersebut menenangkan kekahwatiran pasar," kata Chief Investment Officer Solaris Group, Tim Ghriskey seperti dilansir Reuters, Kamis (11/7/2013).
Indeks Dow Jones merosot 8,68 poin atau 0,06 persen menjadi 15.291,66; indeks Standard & Poor 500 naik tipis 0,30 poin atau 0,02 persen menjadi 1.652,62 dan Nasdaq naik 16,50 poin atau 0,47 persen menjadi 3.520,76.
Volume perdagangan sekitar 5,7 miliar yang ditransaksikan di New York Stock Exchange, Nasdaq dan NYSE MKT. Angka tersebut di bawah volume rata-rata harian sepanjang tahun ini sebesar 6,4 miliar.
Kondisi tersebut merujuk pada hasil pertemuan Fed Minutes pada Juni, yang dirilis Rabu waktu setempat, dimana The Fed menginginkan jaminan yang lebih kuat terhadap pasar tenaga kerja sebelum memangkas program stimulus.
Ketiga indeks utama Amerika Serikat (AS) segera pulih setelah pengumuman tersebut, namun hanya bertahan sesaat. Indeks Dow Jones terkoreksi, sedangkan S&P 500 menguat tipis.
Investor saat ini fokus pada pidato Gubernur The Fed, Ben Bernanke yang disampaikan setelah penutupan pasar. Dia mengatakan bahwa kebijakan moneter yang sangat akomodatif diperlukan di masa mendatang dan tingkat pengganguran AS sebesar 7,6 persen mengancam kesehatan pasar tenaga kerja.
Komenter Ben Bernanke membuat indeks saham berjangka AS menguat. Bank Sentral AS menyatakan akan melanjutkan pembelian obligasi hingga proospek pasar tenaga kerja meningkat secara substansial.
"Pernyataan tersebut menenangkan kekahwatiran pasar," kata Chief Investment Officer Solaris Group, Tim Ghriskey seperti dilansir Reuters, Kamis (11/7/2013).
Indeks Dow Jones merosot 8,68 poin atau 0,06 persen menjadi 15.291,66; indeks Standard & Poor 500 naik tipis 0,30 poin atau 0,02 persen menjadi 1.652,62 dan Nasdaq naik 16,50 poin atau 0,47 persen menjadi 3.520,76.
Volume perdagangan sekitar 5,7 miliar yang ditransaksikan di New York Stock Exchange, Nasdaq dan NYSE MKT. Angka tersebut di bawah volume rata-rata harian sepanjang tahun ini sebesar 6,4 miliar.
(rna)