Kuartal II/2013, nilai tukar rupiah melemah 2,09%
A
A
A
Sindonews.com - Nilai tukar rupiah pada kuartal II/2013 mengalami depresiasi sesuai dengan nilai fundamentalnya. Secara point to point, nilai tukar rupiah melemah sebesar 2,09 persen (qtq) menjadi Rp9.925 per dolar AS, atau secara rata-rata melemah 1,03 persen (qtq) menjadi Rp9.781 per dolar AS.
"Seperti halnya pelemahan mata uang negara-negara di kawasan Asia, depresiasi nilai tukar rupiah terutama dipengaruhi penyesuaian kepemilikan non-residen di aset keuangan domestik dipicu sentimen terkait pengurangan (tapering off) stimulus moneter oleh the Fed," jelas Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Difi A. Johansyah, Kamis (11/7/2013).
Difi menambahkan, perkembangan ini mengakibatkan pelemahan rupiah sejalan dengan tren pergerakan mata uang negara-negara di kawasan Asia. Bank Indonesia (BI) memandang bahwa perkembangan nilai tukar pada saat ini menggambarkan kondisi fundamental perekonomian Indonesia.
Sebelumnya diberitakan, Gubernur Bank Indonesia (BI), Agus Martowardojo mengemukakan, walaupun depresiasi nilai tukar mata uang rupiah terus berlanjut, tapi termasuk yang terendah bila dibandingkan mata uang lain di kawasan Asia.
"Pelemahan mata uang rupiah terus berlangsung sejalan dengan pelemahan mata uang di kawasan. Dana asing yang masuk pada 2013 ini hampir semuanya telah keluar dan kami bisa sampaikan dampaknya pada nilai tukar rupiah," ujar Agus beberapa waktu lalu.
"Seperti halnya pelemahan mata uang negara-negara di kawasan Asia, depresiasi nilai tukar rupiah terutama dipengaruhi penyesuaian kepemilikan non-residen di aset keuangan domestik dipicu sentimen terkait pengurangan (tapering off) stimulus moneter oleh the Fed," jelas Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Difi A. Johansyah, Kamis (11/7/2013).
Difi menambahkan, perkembangan ini mengakibatkan pelemahan rupiah sejalan dengan tren pergerakan mata uang negara-negara di kawasan Asia. Bank Indonesia (BI) memandang bahwa perkembangan nilai tukar pada saat ini menggambarkan kondisi fundamental perekonomian Indonesia.
Sebelumnya diberitakan, Gubernur Bank Indonesia (BI), Agus Martowardojo mengemukakan, walaupun depresiasi nilai tukar mata uang rupiah terus berlanjut, tapi termasuk yang terendah bila dibandingkan mata uang lain di kawasan Asia.
"Pelemahan mata uang rupiah terus berlangsung sejalan dengan pelemahan mata uang di kawasan. Dana asing yang masuk pada 2013 ini hampir semuanya telah keluar dan kami bisa sampaikan dampaknya pada nilai tukar rupiah," ujar Agus beberapa waktu lalu.
(gpr)