BNI catatkan volume transaksi cash management Rp47 T

Jum'at, 12 Juli 2013 - 16:21 WIB
BNI catatkan volume transaksi cash management Rp47 T
BNI catatkan volume transaksi cash management Rp47 T
A A A
Sindonews.com - PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) mencatatkan volume transaksi cash management sepanjang semester pertama tahun ini mencapai Rp47,4 triliun. Nilai tersebut didapat dengan menggandeng 26 KKKS dalam industri migas.

Executive Vice President Transactional Banking Services Division BBNI, Iwan Kamaruddin mengatakan, perseroan menargetkan hingga akhir tahun akan menambah setidaknya 2 KKKS baru. Namun dia tidak bisa menjelaskan berapa dana kelolaan yang akan masuk dengan penambahan tersebut.

Saat ini dia mengaku perseroan sudah cukup mendominasi dalam pelayanan di sektor migas. "Di migas kami ingin menjadi market leader dalam cash management. Kami mengandalkan managemen solusi, layanan, dan bunga yang konpetitif. Sektor migas banyak membutuhkan layanan pembayaran kebutuhan mereka," ujar Iwan saat dihubungi, Jakarta (12/7/2013).

Dia juga mengatakan, saat ini kontribusi segmen korporasi dan UKM secara value tidak begitu jauh. Namun kedepan perseroan ingin lebih fokus dalam menggarap sektor UKM karena potensial untuk menjadi klien besar. Segmen UKM disebutnya banyak membutuhkan layanan penerimaan dan pembayaran.

"Klien korporasi saat ini mayoritas sudah memiliki layaanan, namun untuk UKM kesempatannya sangat besar di dalam negeri. Kami juga menyiapkan investasi besar untuk pengembangan sistem TI," ujarnya.

Saat ini volume transaksi cash management selama semester I/2013 mencapai Rp47,43 triliun. Dengan demikian, perseroan juga mendapatkan sumber dana murah yang signifikan dari penempatan dana pelaku usaha di sektor migas selama ini.

Selain dari transaksi operasional, para KKKS juga telah memanfaatkan layanan e-tax BNI yang telah terintegrasi secara host to host ke Dirjen Pajak.

Selama semester pertama tahun ini, sebanyak 26 KKKS telah melakukan pembayaran melalui e-tax dengan volume transaksi sebesar Rp3,7 triliun. Layanan pada pelaku usaha sektor migas ini diberikan secara menyeluruh mulai dari Car Ownership Program hingga Housing Loan, penerbitan corporate card dan personal credit card, hingga bertindak sebagai pengelolaan Dana Pensiun Lembaga Keuangan.

"Layanan outlet dan ATM BNI menjangkau daerah-daerah eksplorasi KKKS di pelosok Indonesia yang biasanya sulit ditembus oleh layanan perbankan," ujarnya.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6205 seconds (0.1#10.140)