Harga anjlok, petani karet beralih ke sayuran

Senin, 15 Juli 2013 - 16:33 WIB
Harga anjlok, petani karet beralih ke sayuran
Harga anjlok, petani karet beralih ke sayuran
A A A
Sindonews.com - Para petani karet di Kabupaten Muaraenim dan sekitarnya mengeluh. Pasalnya, sejak beberapa bulan terakhir harga karet terus mengalami penurunan.

Petani karet di Kecamatan Rambang Dangku, Vivin,29, mengatakan sejak beberapa bulan terakhir harga karet terus merosot. Sebelumnya untuk karet basah telah mengalami penurunan dari Rp12 ribu per kilogram menjadi Rp8.500 dan Rp6.000. Kini, harganya semakin anjlok dengan kisaran Rp4.500–Rp5.000. Sedangkan untuk karet mentah kering harga turun dari Rp14.000 menjadi Rp9.000.

“Sekarang ini getah karet terus turun harganya. Kalau begini terus ekonomi masyarakat bisa terganggu,” ujar Vivin di Muaraenim, Senin (15/7/2013).

Hal ini, kata Vivin, semakin diperparah dengan produktivitas getah karet yang juga ikut berkurang. Mengingat, saat ini tanaman karet sedang memasuki fase meranggas. Sehingga daun-daun tanaman karet mulai menguning dan gugur. “Kalau musim daun karet rontok seperti saat ini, biasanya jumlah getah karet juga ikut berkurang,” terang Vivin.

Menyikapi hal ini, lanjut Vivin, sejak beberapa pekan terakhir dirinya tidak lagi menyadap karet. Sebab, besaran tenaga yang dikeluarkan tidak sebanding dengan penghasilannya. Sehingga, untuk sementara dirinya beralih bercocok tanam dengan menanam jagung, kacang hijau dan sayur mayur lainnya.

“Jadi, untuk bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari, banyak petani yang beralih menjadi petani sayuran. Mungkin, bila harga karet mulai normal, kami akan kembali menyadap karet,” terang Vivin.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5697 seconds (0.1#10.140)