Hatta: Wajar kalau SBY marah
A
A
A
Sindonews.com - Menteri Koordinator Perekonomian, Hatta Rajasa menyebut suatu kewajaran apabila Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) marah karena impor daging terlalu lama.
Bahkan Presiden sempat berkelakar bahwa izin impor daging dibuat di New York, Amerika Serikat. "Saya kira wajar kalau Presiden marah. Wong saya saja sebelumnya marah. Presiden bahkan sempat bertanya apa izin impor daging diminta di New York? Ya wajar dong kalau marah," ujar Hatta di gedung Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (15/7/2013).
Hatta kembali menyebut beberapa Kementerian dan Lembaga (K/L) yang berkepentingan dalam impor daging ini terlambat dan cenderung lelet.
"Saya juga merasa istilah saya lelet, ya memang harus diakui. Kalau presiden marah ya wajar. Jangan saling menyalahkan," ujar dia.
Dia menyebut waktu sepekan adalah ideal dalam mengurus perizinan di antara pemerintah. Karena itu, wajar apabila SBY menjadi marah karena perizinan baru kelar sekitar satu setengah bulan.
"Bulog itu kan tanggal 13 Mei sudah diputuskan mengimpior daging. Seharusnya perizinan itu selesai satu pekan, karena di antara kita (pemerintah) sendiri. Nyatanya baru 26 Juni kan baru keluar izinnya. Wajar kalau Bapak Presiden marah," pungkas Hatta.
Bahkan Presiden sempat berkelakar bahwa izin impor daging dibuat di New York, Amerika Serikat. "Saya kira wajar kalau Presiden marah. Wong saya saja sebelumnya marah. Presiden bahkan sempat bertanya apa izin impor daging diminta di New York? Ya wajar dong kalau marah," ujar Hatta di gedung Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (15/7/2013).
Hatta kembali menyebut beberapa Kementerian dan Lembaga (K/L) yang berkepentingan dalam impor daging ini terlambat dan cenderung lelet.
"Saya juga merasa istilah saya lelet, ya memang harus diakui. Kalau presiden marah ya wajar. Jangan saling menyalahkan," ujar dia.
Dia menyebut waktu sepekan adalah ideal dalam mengurus perizinan di antara pemerintah. Karena itu, wajar apabila SBY menjadi marah karena perizinan baru kelar sekitar satu setengah bulan.
"Bulog itu kan tanggal 13 Mei sudah diputuskan mengimpior daging. Seharusnya perizinan itu selesai satu pekan, karena di antara kita (pemerintah) sendiri. Nyatanya baru 26 Juni kan baru keluar izinnya. Wajar kalau Bapak Presiden marah," pungkas Hatta.
(izz)