Nilai tukar rupiah berpotensi lampaui APBNP
A
A
A
Sindonews.com - Angka nilai tukar rupiah yang telah disepakati dalam APBNP 2013 sebesar Rp9.600 per dolar diyakini akan sulit untuk dijaga dengan tren nilai tukar Rp10 ribu per dolar seperti sekarang ini.
Hal tersebut dikatakan Wakil Menteri Keuangan Mahendra Siregar di Gedung Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (19/7/2013).
"Tidak mudah untuk dijaga dengan tren seperti ini. Saya melihatnya perkembangan global ini akan masih berlangsung dan tidak mudah kalau sampai rata-rata Rp9.600 per dolar," katanya.
Tetapi Mahendra masih enggan untuk berspekulasi kemungkinan-kemungkinan angka nilai tukar rupiah, dia juga memilih fokus kepada meminimalisir gejolak nilai tukar ini.
"Saya tidak mau spekulasi soal ini dulu deh. Fokus kita bukan pada besarannya itu, tapi pada kepastian bahwa perubahan pun berlangsung tidak dengan suatu gejolak yang drastis dan lebih mulus," pungkas Mahendra.
Sebelumnya diberitakan, Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo menyebut nilai tukar rupiah yang mencapai angka Rp10 ribu per dolar AS ditunjukkan sekarang ini tidak akan membuat angka nilai tukar rupiah dalam APBNP 2013 sebesar Rp9.600 per dolar terlampaui. Karena nilai tukar tersebut adalah rata-rata setahun.
Dia juga memperkirakan, apabila pada kuartal ketiga neraca pembayaran positif, maka rupiah dapat menguat kembali. "Itu (APBNP) adalah angka rata-rata sepanjang tahun. Kalau sekarang ini di kuartal kedua ada kemungkinan tinggi, nanti di kuartal ketiga kita melihat bahwa neraca pembayaran kita mungkin juga bisa positif. Saat itu current account deficit tidak selebar sekarang," ujarnya baru-baru ini.
Hal tersebut dikatakan Wakil Menteri Keuangan Mahendra Siregar di Gedung Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (19/7/2013).
"Tidak mudah untuk dijaga dengan tren seperti ini. Saya melihatnya perkembangan global ini akan masih berlangsung dan tidak mudah kalau sampai rata-rata Rp9.600 per dolar," katanya.
Tetapi Mahendra masih enggan untuk berspekulasi kemungkinan-kemungkinan angka nilai tukar rupiah, dia juga memilih fokus kepada meminimalisir gejolak nilai tukar ini.
"Saya tidak mau spekulasi soal ini dulu deh. Fokus kita bukan pada besarannya itu, tapi pada kepastian bahwa perubahan pun berlangsung tidak dengan suatu gejolak yang drastis dan lebih mulus," pungkas Mahendra.
Sebelumnya diberitakan, Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo menyebut nilai tukar rupiah yang mencapai angka Rp10 ribu per dolar AS ditunjukkan sekarang ini tidak akan membuat angka nilai tukar rupiah dalam APBNP 2013 sebesar Rp9.600 per dolar terlampaui. Karena nilai tukar tersebut adalah rata-rata setahun.
Dia juga memperkirakan, apabila pada kuartal ketiga neraca pembayaran positif, maka rupiah dapat menguat kembali. "Itu (APBNP) adalah angka rata-rata sepanjang tahun. Kalau sekarang ini di kuartal kedua ada kemungkinan tinggi, nanti di kuartal ketiga kita melihat bahwa neraca pembayaran kita mungkin juga bisa positif. Saat itu current account deficit tidak selebar sekarang," ujarnya baru-baru ini.
(gpr)