Harga gabah di Cianjur turun Rp500/kg
A
A
A
Sindonews.com - Meningkatnya permintaan beras selama Ramadan, membuat harga gabah mengalami penurunan mencapai Rp300 hingga Rp500 per kilogram (kg).
Kodir, salah seorang petani dari Gombong, Desa Mekarsari, Cianjur, membenarkan hal tersebut. Banyaknya permintaan membuat hampir seluruh petani mengeluarkan stok gabah yang ada. Kondisi gabah yang surplus justru membuat harganya turun.
"Belum lama, tapi penurunannya lumayan. Sekarang harga gabah dijual dengan Rp3.000 sampai Rp3.200 per kilogram. Sebelumnya, harga gabah mencapai Rp3.500," katanya, Selasa (23/7/2013).
Namun, penurunan harga gabah tersebut berbanding terbalik dengan harga beras. Misalnya, di beberapa tempat penggilingan padi, harga beras mencapai Rp8.500 dengan kualitas standar. "Bagi petani kondisi ini tidak rugi, tapi juga tidak untung. Pas-pasanlah, yang penting balik modal," kata dia.
Sementara, pemilik penggilingan padi di Gombong, Desa Mekarsari, Imam mengaku mampu menggiling hingga lebih dari 70 kilogram per hari. Menurutnya, kondisi ini bagus dibandingkan setelah harga BBM naik.
"Mungkin juga karena didorong tingginya penjualan gabah dari petani untuk memenuhi kebutuhan jelang Lebaran. Kondisi ini memang hampir terjadi setiap tahun. Kalau harga beras di sini Rp8.500, tapi ini bukan gambaran harga pasar karena biasanya berbeda," jelas Imam.
Kodir, salah seorang petani dari Gombong, Desa Mekarsari, Cianjur, membenarkan hal tersebut. Banyaknya permintaan membuat hampir seluruh petani mengeluarkan stok gabah yang ada. Kondisi gabah yang surplus justru membuat harganya turun.
"Belum lama, tapi penurunannya lumayan. Sekarang harga gabah dijual dengan Rp3.000 sampai Rp3.200 per kilogram. Sebelumnya, harga gabah mencapai Rp3.500," katanya, Selasa (23/7/2013).
Namun, penurunan harga gabah tersebut berbanding terbalik dengan harga beras. Misalnya, di beberapa tempat penggilingan padi, harga beras mencapai Rp8.500 dengan kualitas standar. "Bagi petani kondisi ini tidak rugi, tapi juga tidak untung. Pas-pasanlah, yang penting balik modal," kata dia.
Sementara, pemilik penggilingan padi di Gombong, Desa Mekarsari, Imam mengaku mampu menggiling hingga lebih dari 70 kilogram per hari. Menurutnya, kondisi ini bagus dibandingkan setelah harga BBM naik.
"Mungkin juga karena didorong tingginya penjualan gabah dari petani untuk memenuhi kebutuhan jelang Lebaran. Kondisi ini memang hampir terjadi setiap tahun. Kalau harga beras di sini Rp8.500, tapi ini bukan gambaran harga pasar karena biasanya berbeda," jelas Imam.
(izz)