Sambut Lebaran, 80% kamar hotel di DIY sudah di-booking
A
A
A
Sindonews.com - Memasuki H-8 Lebaran, banyak hotel di Yogyakarta telah kebanjiran order kamar. Rata-rata tingkat pesanan sudah mencapai 70-80 persen.
“Jauh-jauh hari, banyak yang sudah booking kamar,” jelas Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Istidjab M Danunegoro, Selasa (30/7/2013).
Menurutnya, semua pesanan yang ada sudah diikuti dengan transaksi pembayaran. Minimal tamu membayar satu hari dari rencana menginap. Itu dilakukan untuk menghindari pesanan yang batal, mengingat peminat kamar cukup banyak.
Kebijakan ini, hampir dilakukan seluruh hotel baik melati maupun bintang. Lebaran menjadi puncak bagi hotel untuk menikmati peak season. Sebab selama Lebaran kerap tingkat hunian menurun. “Akhir pekan nanti kita prediksi sudah banyak yang datang,” jelasnya.
Hotel, ujar dia, juga menerapkan tambahan biaya (surcharge) dari harga normal. Penambahan ini bervariasi tergantung tingkat hotel, antara Rp100ribu sampai dengan Rp400 ribu, yang berlaku mulai dari H-2 hingga H+7 Lebaran.
Kebijakan ini diharapkan bisa mendongkrak tingkat hunian bintang melati. Saat ini hotel melati pesanan kamarnya sudah mencapai 60 persen. Diharapkan menjelang Lebaran sudah mencapai 90 persen baik bintang maupun melati.
“Sudah banyak hotel melati menerima limpahan dari hotel bintang,” jelas General Manager Quality Hotel Yogyakarta.
Salah satu hotel yang tingkat pesanannya mencapai 90 persen adalah Hotel Inna Garuda Yogyakarta. Hotel yang berada di Jalan Malioboro ini sudah di-booking jauh-jauh hari. Bahkan untuk hari H sampai dengan H+2, sudah full booked.
“Kita sudah siapkan semua kebutuhan, jauh-jauh hari,” terang Marketing Manager Hotel Inna Garuda Jogjakarta Dwi Agus Christanto.
Hotel dengan kapasitas 222 kamar ini menerapkan surcharge mulai 8 hingga 11 Agustus nanti dengan besaran Rp200 ribu.
“Jauh-jauh hari, banyak yang sudah booking kamar,” jelas Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Istidjab M Danunegoro, Selasa (30/7/2013).
Menurutnya, semua pesanan yang ada sudah diikuti dengan transaksi pembayaran. Minimal tamu membayar satu hari dari rencana menginap. Itu dilakukan untuk menghindari pesanan yang batal, mengingat peminat kamar cukup banyak.
Kebijakan ini, hampir dilakukan seluruh hotel baik melati maupun bintang. Lebaran menjadi puncak bagi hotel untuk menikmati peak season. Sebab selama Lebaran kerap tingkat hunian menurun. “Akhir pekan nanti kita prediksi sudah banyak yang datang,” jelasnya.
Hotel, ujar dia, juga menerapkan tambahan biaya (surcharge) dari harga normal. Penambahan ini bervariasi tergantung tingkat hotel, antara Rp100ribu sampai dengan Rp400 ribu, yang berlaku mulai dari H-2 hingga H+7 Lebaran.
Kebijakan ini diharapkan bisa mendongkrak tingkat hunian bintang melati. Saat ini hotel melati pesanan kamarnya sudah mencapai 60 persen. Diharapkan menjelang Lebaran sudah mencapai 90 persen baik bintang maupun melati.
“Sudah banyak hotel melati menerima limpahan dari hotel bintang,” jelas General Manager Quality Hotel Yogyakarta.
Salah satu hotel yang tingkat pesanannya mencapai 90 persen adalah Hotel Inna Garuda Yogyakarta. Hotel yang berada di Jalan Malioboro ini sudah di-booking jauh-jauh hari. Bahkan untuk hari H sampai dengan H+2, sudah full booked.
“Kita sudah siapkan semua kebutuhan, jauh-jauh hari,” terang Marketing Manager Hotel Inna Garuda Jogjakarta Dwi Agus Christanto.
Hotel dengan kapasitas 222 kamar ini menerapkan surcharge mulai 8 hingga 11 Agustus nanti dengan besaran Rp200 ribu.
(gpr)