Pendapatan pajak Surabaya dari perhotelan meningkat tajam

Selasa, 30 Juli 2013 - 15:43 WIB
Pendapatan pajak Surabaya dari perhotelan meningkat tajam
Pendapatan pajak Surabaya dari perhotelan meningkat tajam
A A A
Sindonews.com - Investasi hotel di Surabaya mengalami pertumbuhan yang pesat. Para investor mulai membidik pasar menengah ke atas dengan investasi hotel bintang tiga. Sementara jumlah pertumbuhan hotel bintang empat dan lima malah menurun.

Pertubuhan pesat hotel berbintang di Kota Pahlawan membawa dampak positif dalam pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor pajak. Tercatat sepanjang 2013 ini ada 323 objek pajak hotel yang bisa meraup pendapatan Rp142 miliar lebih.

Kabid Pendapatan Pajak Kota Surabaya Justamaji menuturkan, hotel bintang tiga yang baru berdiri di Surabaya lebih menekankan pada sektor bisnis. Banyak dari pengusaha yang menanamkan modalnya untuk membidik para pebisnis yang ingin menjalani perekonomian di Surabaya.

“Sampai kemarin sudah 68 persen pajak hotel yang sudah didapat pemkot. Sisanya akan kami selesaikan sampai akhir tahun ini,” ujar Justamaji, Selasa (30/7/2013).

Saat ini, katanya, penarikan untuk pajak hotel nyaris lebih mudah. Makanya pendapatan yang bisa diperoleh pemkot bisa terus melambung. Pihaknya juga terus memantau hotel-hotel baru yang lolos dari pendataan.

Selain itu, banyak juga rumah toko (ruko) yang kini disulap menjadi hotel. Para pegelola biasanya hanya menyediakan kamar yang jumlahnya sedikit. Sehingga tak banyak pendapatan. “Tapi tetap harus bayar pajak, aturannya sudah jelas. Demikian juga peruntukannya,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan (DPPK) Kota Surabaya Suhartoyo menuturkan, banyak pengembangan wilayah baru yang kini menjadi pusat bisnis. Kondisi itu berjalan seiring dengan pendapatan yang bisa diperoleh pemkot.

Selain hotel, lanjutnya, banyak juga pemasukan pajak lainnya seperti restoran dan bioskop. Kedua tepat itu sudah menjadi sasaran yang tepat untuk memperoleh pajak. Pendapaan di sektor pajak tiap tahun selalu merangkak naik.

“Tapi ada juga yang nyantol, jadi kami tetap mencari cara yang tepat untuk memaksimalkan sektor pajak sebagai faktor pendulang PAD,” jelasnya.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6739 seconds (0.1#10.140)