Terseret inflasi, IHSG kembali ke zona merah

Sindonews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi I ditutup minus 1,06 poin atau 0,02 persen ke level 4.609,32. Koreksi ini terseret tingginya inflasi bulan Juli sebesar 3,29 persen, tertinggi sejak 2008.

Padahal pagi tadi, IHSG dibuka naik 4,62 poin atau 0,1 persen ke level 4.615,00. Penguatan ini melanjutkan hari kemarin, yang berhasil kembali ke zona hijau, dengan menguat 1,89 poin atau 0,04 persen ke level 4.610,38.

Indeks LQ45 siang ini berakhir negatif 0,94 poin atau 0,12 persen ke level 770,97. Indeks di kawasan Asia siang ini berhenti di zona hijau.

Indeks Shanghai naik 17,06 atau 0,86 persen ke 2.010,27; Hang Seng naik 126,61 poin atau 0,58 persen ke 22.010,27; Nikkei 225 naik 197,27 poin atau 1,45 persen ke 13.867,18 dan Straits Times naik 17,03 atau 0,55 persen ke 3.239,57.

Nilai transaksi di Bursa Indonesia tercatat sebesar Rp2,57 triliun dengan volume perdagangan sebanyak 5,55 miliar lembar saham dan frekuensi sebanyak 85.661 kali. Tercatat sebanyak 106 saham menguat, 118 saham melemah dan 107 saham stagnan.

Mayoritas sektor menguat, dengan penguatan tertinggi dipimpin sektor konsumer, yang naik 0,85 persen. Sedangkan sektor yang melemah, yakni keuangan turun 1,21 persen dan industri dasar minus 0,19 persen.

Saham yang bergerak menguat, antara lain PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) naik Rp150 ke Rp21.000, PT United Tractors Tbk (UNTR) naik Rp300 ke Rp17.100 dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) naik Rp150 ke Rp10.100.

Sedangkan saham yang bergerak melemah, antara lain PT Bank Danamon Tbk (DMN) turun Rp675 ke Rp4.525, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) turun Rp200 ke Rp8.700 dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) turun Rp50 ke Rp5.850.