Ini alasan Kemendag tak izinkan RNI impor sapi
Ini alasan Kemendag tak izinkan RNI impor sapi
A
A
A
Sindonews.com - Kementerian Perdagangan (Kemendag) rupanya memiliki alasan tersendiri dalam menolak pemberian izin impor sapi siap potong kepada perusahaan plat merah, PT Rajawali Nusantara (RNI).
Hal ini terkait kelengkapan proposal pengajuan izin impor yang diberikan oleh perseroan. "Yang diberikan oleh RNI masih banyak yang kurang," ujar Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kemendag, Bachrul Chairi saat ditemui di kantornya, Jakarta, Jumat (2/8/2013).
Bachrul menuturkan, salah satu persyaratan yang belum diberikan oleh RNI adalah izin kesehatan yang seharusnya dikeluarkan oleh Kementerian Pertanian (Kementan). "Yang belum ada itu izin kesehatan dari Kementan. Itu rekomendasi penting," katanya.
Lebih lanjut Bachrul menjelaskan, dengan belum adanya izin kesehatan dari Kementan, maka Surat Persetujuan Impor (SPI) juga belum bisa diberikan kepada RNI.
Selain itu, Bachrul menyarankan agar RNI mengikuti langkah Bulog yang akhirnya dapat mengimpor daging sapi beku asal Australia.
"Seperti Bulog, dulu mereka belum ada kontrak seperti cold storage dan Kementan tidak mengeluarkan (izin). Jadi aplikasi sudah kita terima, tapi harus lengkap," pungkasnya.
Hal ini terkait kelengkapan proposal pengajuan izin impor yang diberikan oleh perseroan. "Yang diberikan oleh RNI masih banyak yang kurang," ujar Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kemendag, Bachrul Chairi saat ditemui di kantornya, Jakarta, Jumat (2/8/2013).
Bachrul menuturkan, salah satu persyaratan yang belum diberikan oleh RNI adalah izin kesehatan yang seharusnya dikeluarkan oleh Kementerian Pertanian (Kementan). "Yang belum ada itu izin kesehatan dari Kementan. Itu rekomendasi penting," katanya.
Lebih lanjut Bachrul menjelaskan, dengan belum adanya izin kesehatan dari Kementan, maka Surat Persetujuan Impor (SPI) juga belum bisa diberikan kepada RNI.
Selain itu, Bachrul menyarankan agar RNI mengikuti langkah Bulog yang akhirnya dapat mengimpor daging sapi beku asal Australia.
"Seperti Bulog, dulu mereka belum ada kontrak seperti cold storage dan Kementan tidak mengeluarkan (izin). Jadi aplikasi sudah kita terima, tapi harus lengkap," pungkasnya.
(gpr)
Explore More