Penjualan LSIP turun jadi Rp1,93 T
A
A
A
Sindonews.com - PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) sepanjang enam bulan pertama tahun ini turun 13,6 persen menjadi Rp1,93 triliun dibanding periode yang sama tahun sebelumnya Rp2,23 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (15/8/2013) disebutkan bahwa turunnya harga rata-rata komoditas perkebunan perseroan menyebabkan penjualan susut, meski volume penjualan minyak sawit mentah (CPO) pada periode tersebut tumbuh 9,9 persen menjadi 229.711 ton di tengah turunnya produksi.
Tercatat sebesar 38 persen dari total volume penjualan CPO dijual ke induk perusahaan, PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP). Porsi tersebut turun dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebanyak 75 persen.
Adapun volume penjualan produk inti sawit terpangkas 12,8 persen menjadi 42.706 ton, karet berkurang 7,9 persen menjadi 5.736 ton, benih bibit kelapa sawit turun 14,1 persen menjadi 10,5 juta dari periode yang sama tahun lalu sebanyak 12,2 juta benih bibit.
Tandan buah segar (TBS) yang diproses juga susut 16,1 persen menjadi 741.361 ton, menyebabkan produksi dari minyak sawit dan inti sawit pada paruh pertama tahun ini berkurang 14,8 persen dan 15 persen menjadi 170.994 ton dan 40.225 ton.
Sementara itu, harga jual rata-rata yang rendah menyebabkan laba bruto turun 53,9 persen menjadi rp424,3 miliar dari Rp919,7 miliar. Laba operasi anjlok 67,8 persen menjadi Rp239,6 miliar dari Rp744,4 miliar. Sedangkan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk merosot 72 persen menjadi Rp179,2 miliar dari Rp639,2 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (15/8/2013) disebutkan bahwa turunnya harga rata-rata komoditas perkebunan perseroan menyebabkan penjualan susut, meski volume penjualan minyak sawit mentah (CPO) pada periode tersebut tumbuh 9,9 persen menjadi 229.711 ton di tengah turunnya produksi.
Tercatat sebesar 38 persen dari total volume penjualan CPO dijual ke induk perusahaan, PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP). Porsi tersebut turun dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebanyak 75 persen.
Adapun volume penjualan produk inti sawit terpangkas 12,8 persen menjadi 42.706 ton, karet berkurang 7,9 persen menjadi 5.736 ton, benih bibit kelapa sawit turun 14,1 persen menjadi 10,5 juta dari periode yang sama tahun lalu sebanyak 12,2 juta benih bibit.
Tandan buah segar (TBS) yang diproses juga susut 16,1 persen menjadi 741.361 ton, menyebabkan produksi dari minyak sawit dan inti sawit pada paruh pertama tahun ini berkurang 14,8 persen dan 15 persen menjadi 170.994 ton dan 40.225 ton.
Sementara itu, harga jual rata-rata yang rendah menyebabkan laba bruto turun 53,9 persen menjadi rp424,3 miliar dari Rp919,7 miliar. Laba operasi anjlok 67,8 persen menjadi Rp239,6 miliar dari Rp744,4 miliar. Sedangkan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk merosot 72 persen menjadi Rp179,2 miliar dari Rp639,2 miliar.
(rna)