Semester I/2013, laba Spindo tumbuh 85%
Semester I/2013, laba Spindo tumbuh 85%
A
A
A
Sindonews.com - PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (Spindo) sepanjang semester I tahun ini berhasil membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp138,1 miliar atau tumbuh 85,17 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp74,58 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (19/8/2013) terungkap bahwa naiknya laba tersebut dipicu turunnya beban pokok penjualan dan rugi selisih kurs.
Adapun penjualan dan pendapatan jasa perseroan mengalami penurunan sekitar 2,53 persen menjadi Rp1,54 triliun dibanding semester I/2012 sebesar Rp1,58 triliun. Turunnya penjualan dan pendapatan jasa menyebabkan beban pokok penjualan juga menurun menjadi Rp1,22 triliun dari posisi akhir Juni 2012 sebesar Rp1,36 triliun.
Sementara beban penjualan perseroan tercatat meningkat menjadi Rp71,93 miliar dari Rp40,42 miliar, beban umum dan administrasi menjadi Rp33,54 miliar dari Rp22,65 miliar. Sedangkan, rugi selisih kurs berhasil ditekan menjadi Rp5,29 miliar dari Rp28,44 miliar, namun pendapatan lainnya menurun menjadi Rp649 juta dari sebelumnya Rp2,59 miliar.
Meski begitu, perseroan membukukan kenaikan penghasilan keuangan menjadi Rp141 juta dari Rp38 juta. Di sisi lain, biaya keuangan meningkat menjadi Rp69,68 miliar dari Rp64,64 miliar.
Adapun, laba tahun berjalan bertambah menjadi Rp38,19 miliar dari periode yang sama tahun lalu senilai Rp74,57 miliar. Tercatat, laba per saham dasar naik menjadi Rp19,22 dari Rp17,44.
Kas dan setara kas akhir tahun membukukan kenaikan menjadi Rp74,24 miliar dari akhir tahun lalu senilai Rp14,31 miliar. Jumlah aset juga meningkat menjadi Rp3,46 triliun dibanding posisi akhir Desember 2012 sebesar Rp3,28 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (19/8/2013) terungkap bahwa naiknya laba tersebut dipicu turunnya beban pokok penjualan dan rugi selisih kurs.
Adapun penjualan dan pendapatan jasa perseroan mengalami penurunan sekitar 2,53 persen menjadi Rp1,54 triliun dibanding semester I/2012 sebesar Rp1,58 triliun. Turunnya penjualan dan pendapatan jasa menyebabkan beban pokok penjualan juga menurun menjadi Rp1,22 triliun dari posisi akhir Juni 2012 sebesar Rp1,36 triliun.
Sementara beban penjualan perseroan tercatat meningkat menjadi Rp71,93 miliar dari Rp40,42 miliar, beban umum dan administrasi menjadi Rp33,54 miliar dari Rp22,65 miliar. Sedangkan, rugi selisih kurs berhasil ditekan menjadi Rp5,29 miliar dari Rp28,44 miliar, namun pendapatan lainnya menurun menjadi Rp649 juta dari sebelumnya Rp2,59 miliar.
Meski begitu, perseroan membukukan kenaikan penghasilan keuangan menjadi Rp141 juta dari Rp38 juta. Di sisi lain, biaya keuangan meningkat menjadi Rp69,68 miliar dari Rp64,64 miliar.
Adapun, laba tahun berjalan bertambah menjadi Rp38,19 miliar dari periode yang sama tahun lalu senilai Rp74,57 miliar. Tercatat, laba per saham dasar naik menjadi Rp19,22 dari Rp17,44.
Kas dan setara kas akhir tahun membukukan kenaikan menjadi Rp74,24 miliar dari akhir tahun lalu senilai Rp14,31 miliar. Jumlah aset juga meningkat menjadi Rp3,46 triliun dibanding posisi akhir Desember 2012 sebesar Rp3,28 triliun.
(rna)
Explore More