Ini langkah pemerintah jaga defisit fiskal
A
A
A
Sindonews.com - Mengenai asumsi pertumbuhan ekonomi 2014 sebesar 6,4 persen sebagaimana disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), pemerintah berharap dan terkonfirmasi oleh sejumlah lembaga internasional yang menunjukkan adanya perbaikan kinerja ekonomi global pada 2014.
Misalnya, IMF memprediksi ekonomi dunia 2014 dapat tumbuh 3,8 persen lebih tinggi dari prakiraan 2013 sebesar 3,1 persen.
Staf Khusus Presiden bidang Ekonomi dan Pembangunan, Firmanzah mengatakan, lebih tingginya target pertumbuhan ekonomi dunia diharapkan akan memperbaiki permintaan ekspor global khusunya permintaan dan harga komoditas dunia.
“Sebagai negara yang memiliki porsi ekspor produk komoditas, Indonesia diproyeksikan dapat memperbaiki kinerja neraca perdagangan dan neraca pembayaran 2014. Hal ini tentunya baik untuk menopang target pertumbuhan ekonomi sebesar 6,4 persen di tahun 2014,” ujar Firmanzah dikutip dari laman Setkab, Senin (19/8/2013).
Firmanzah mengemukakan, upaya menjaga defisit fiskal dengan ruang ekspansi juga dilakukan melalui beberapa strategi, di antaranya melalui peningkatan optimalisasi serapan anggaran melalui serangkaian kebijakan seperti penyederhanaan prosedur, persiapan penganggaran yang lebih baik serta peningkatan capacity-building.
Selain itu, target pembangunan infrastruktur juga terus dilakukan dengan melibatkan BUMN dan swasta nasional dalam skema public-private-partnership (PPP). Disamping, upaya untuk melakukan penghematan belanja pemerintah dan meningkatkan alokasi anggaran untuk program yang lebih tepat sasaran juga terus dilakukan.
“Ini ditujukan agar anggaran pemerintah memiliki dampak yang lebih langsung dan luas terhadap upaya pengentasan kemiskinan, penciptaan lapangan kerja serta peningkatan kesejahteraan nasional,” terang Firmanzah.
Misalnya, IMF memprediksi ekonomi dunia 2014 dapat tumbuh 3,8 persen lebih tinggi dari prakiraan 2013 sebesar 3,1 persen.
Staf Khusus Presiden bidang Ekonomi dan Pembangunan, Firmanzah mengatakan, lebih tingginya target pertumbuhan ekonomi dunia diharapkan akan memperbaiki permintaan ekspor global khusunya permintaan dan harga komoditas dunia.
“Sebagai negara yang memiliki porsi ekspor produk komoditas, Indonesia diproyeksikan dapat memperbaiki kinerja neraca perdagangan dan neraca pembayaran 2014. Hal ini tentunya baik untuk menopang target pertumbuhan ekonomi sebesar 6,4 persen di tahun 2014,” ujar Firmanzah dikutip dari laman Setkab, Senin (19/8/2013).
Firmanzah mengemukakan, upaya menjaga defisit fiskal dengan ruang ekspansi juga dilakukan melalui beberapa strategi, di antaranya melalui peningkatan optimalisasi serapan anggaran melalui serangkaian kebijakan seperti penyederhanaan prosedur, persiapan penganggaran yang lebih baik serta peningkatan capacity-building.
Selain itu, target pembangunan infrastruktur juga terus dilakukan dengan melibatkan BUMN dan swasta nasional dalam skema public-private-partnership (PPP). Disamping, upaya untuk melakukan penghematan belanja pemerintah dan meningkatkan alokasi anggaran untuk program yang lebih tepat sasaran juga terus dilakukan.
“Ini ditujukan agar anggaran pemerintah memiliki dampak yang lebih langsung dan luas terhadap upaya pengentasan kemiskinan, penciptaan lapangan kerja serta peningkatan kesejahteraan nasional,” terang Firmanzah.
(gpr)