Perintahkan berantas penyelundupan, SBY dipuji Apindo
A
A
A
Sindonews.com - Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Anton Supit memuji Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang telah bertindak tepat dalam gejolak perekonomian kali ini.
Pasalnya, SBY telah memerintahkan Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto untuk memberantas penyelundupan barang yang terbukti memukul industri lokal dan turut mengambil peran dalam pelemahan rupiah.
"Kami puji Pak SBY langsung perintahkan Menkopolhukam agar Kapolri dan Panglima TNI memberantas penyelundupan," ujar Anton di Warung Daun, Jakarta, Sabtu (24/8/2013).
Anton menyebut hampir separuh barang yang beredar merupakan barang selundupan alih-alih produksi industri dalam negeri. "Tentunya ini akan mendistorsi barang dalam negeri," lanjutnya.
Dia juga berharap, agar para buruh mengambil jalan damai dalam menyuarakan tuntutan atas hak-haknya dan tidak mengambil cara kekerasan karena akan menimbulkan ketakutan dalam dunia industri.
"Sweeping kalau ada tuntutan wajar saja, tetapi kalau sweeping akan timbulkan ketakutan dan akan menambah kekhawatiran ditambah lagi dalam setahun ke depan Pemilu akan dilakukan," pungkas Anton.
Pasalnya, SBY telah memerintahkan Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto untuk memberantas penyelundupan barang yang terbukti memukul industri lokal dan turut mengambil peran dalam pelemahan rupiah.
"Kami puji Pak SBY langsung perintahkan Menkopolhukam agar Kapolri dan Panglima TNI memberantas penyelundupan," ujar Anton di Warung Daun, Jakarta, Sabtu (24/8/2013).
Anton menyebut hampir separuh barang yang beredar merupakan barang selundupan alih-alih produksi industri dalam negeri. "Tentunya ini akan mendistorsi barang dalam negeri," lanjutnya.
Dia juga berharap, agar para buruh mengambil jalan damai dalam menyuarakan tuntutan atas hak-haknya dan tidak mengambil cara kekerasan karena akan menimbulkan ketakutan dalam dunia industri.
"Sweeping kalau ada tuntutan wajar saja, tetapi kalau sweeping akan timbulkan ketakutan dan akan menambah kekhawatiran ditambah lagi dalam setahun ke depan Pemilu akan dilakukan," pungkas Anton.
(rna)