Surga pecinta keramik lokal dan mancanegara
A
A
A
Sindonews.com - Jalan-jalan ke Kabupaten Klaten, Jawa tengah, tidak lengkap jika tidak mengunjungi Sentra Industri Keramik Melikan. Ya, industri keramik yang terletak di Pagerjurang, Melikan, Kecamatan Bayat, tersebut memang sudah dikenal oleh masyarakat luas baik dari dalam negeri maupun mancanegara.
Untuk mengunjungi sentra industri itu tidaklah sulit, para pelancong yang berasal dari arah Kota Solo maupun Jogja, tinggal mengarahkan kendaraanya dari Jalur Solo-Jogja menuju Kecamatan Bayat. Dengan menyusuri jalur tersebut sekitar 15 kilometer, nantinya surga para pecinta keramik tersebut dapat ditemukan dengan mudah karena industri keramik itu terletak tepat di samping kanan dan kiri Jalur Klaten-Bayat.
Banyak keramik yang bisa didapatkan di Pagerjurang, Melikan tersebut. Mulai dari kendi berukuran kecil hingga vas bunga berukuran raksasa dapat dijumpai di setiap show room penjualan keramik di desa tersebut. Jumlah show room maupun tempat perajin keramik di desa itu sangatlah banyak. Semua berada di pinggir jalan raya yang menghubungkan antara Klaten dan Bayat tersebut.
Harga yang ditawarkan tersebut sangatlah bervariasi, mulai harga dibawah sepuluh ribu hingga keramik yang bernilai jutaan rupiah ada di desa tersebut. Sehingga para pelancong tinggal mengukur kantong mereka untuk menentukan keramik yang bakal dibawa pulang.
Keramik di daerah tersebut tidak hanya dipasarkan di tempat atau show room saja. Akan tetapi keramik itu memiliki nilai jual ke mancanegara terutama di Negara-negara di Benua Eropa. Bahkan konon katanya, jumlah penjualanj ke luar negeri tersebut lebih banyak dibandingkan dengan penjualan di tingkat lokal atau dalam negeri.
Salah Seorang Pemilik Keramik Pandanaran, Kusdaryatno mengatakan, industri keramik di kawasan Melikan tersebut memang sudah berlangsung sejak lama. Bahkan sejak ia lahir, desa tersebut sudah dikenal dengan industri keramik. Perkembangan keramik di desa tersebut kian hari terus berkembang, hingga akhirnya dikenal di mata dunia seperti saat ini.
Bahkan menurutnya, banyak turis asing yang rela datang ke tampat tersebut hanya sekadar untuk melihat proses pembuatan keramik dan membelinya untuk dibawa ke Negara asal mereka. Pihaknya mengaku selain banyak pembeli asing yang datang ke show room miliknya.
Pihaknya juga mengekspor hasil kerajinan daerah di ujung Klaten tersebut langsung ke Negara tujuan. Setidaknya dalam satu bulan ia mengaku bisa mengirimkan keramik sebanyak satu atau dua truk container besar.
Untuk masa-masa tertentu, ia mengaku bisa mengirimkan tiga hingga lima container setiap bulannya. Hal itu tergantung dari besar kecilnya pesanan yang datang dari Negara tujuan tersebut. “Penjualan kita itu tergantung iklim dunia. Jika ekonomi dunia membaik pasti penjualan juga meningkat,” ucapnya.
Ia mengatakan ke depannya akan terus memproduksi dan menjual keramik tersebut entah sampai kapan. Pasalnya keramik tersebut sudah banyak membantu perekonomian baik dirinya keluarganya hingga masyarakat sekitar Melikan. “Sudah sejak lama disini itu dikenal menjadi sentra keramik. Hampir seluruh masyarakat sini menggantungkan hidupnya dari keramik,” ucapnya.
Sementara itu salah seorang penggemar keramik asal Kota Solo, Ari Wahono, mengatakan industri keramik Melikan tersebut sangatlah luar biasa. Menurutnya hampir semua kerajinan yang berasal dari keramik ada di tempat tersebut. Sehingga para pecinta tidak susah-susah mendapatkan benda yang ia inginkan di tempat itu. “Saking banyaknya keramik yang diproduksi, kita biasanya menyebutnya surga pecinta keramik,” ucapnya.
Untuk mengunjungi sentra industri itu tidaklah sulit, para pelancong yang berasal dari arah Kota Solo maupun Jogja, tinggal mengarahkan kendaraanya dari Jalur Solo-Jogja menuju Kecamatan Bayat. Dengan menyusuri jalur tersebut sekitar 15 kilometer, nantinya surga para pecinta keramik tersebut dapat ditemukan dengan mudah karena industri keramik itu terletak tepat di samping kanan dan kiri Jalur Klaten-Bayat.
Banyak keramik yang bisa didapatkan di Pagerjurang, Melikan tersebut. Mulai dari kendi berukuran kecil hingga vas bunga berukuran raksasa dapat dijumpai di setiap show room penjualan keramik di desa tersebut. Jumlah show room maupun tempat perajin keramik di desa itu sangatlah banyak. Semua berada di pinggir jalan raya yang menghubungkan antara Klaten dan Bayat tersebut.
Harga yang ditawarkan tersebut sangatlah bervariasi, mulai harga dibawah sepuluh ribu hingga keramik yang bernilai jutaan rupiah ada di desa tersebut. Sehingga para pelancong tinggal mengukur kantong mereka untuk menentukan keramik yang bakal dibawa pulang.
Keramik di daerah tersebut tidak hanya dipasarkan di tempat atau show room saja. Akan tetapi keramik itu memiliki nilai jual ke mancanegara terutama di Negara-negara di Benua Eropa. Bahkan konon katanya, jumlah penjualanj ke luar negeri tersebut lebih banyak dibandingkan dengan penjualan di tingkat lokal atau dalam negeri.
Salah Seorang Pemilik Keramik Pandanaran, Kusdaryatno mengatakan, industri keramik di kawasan Melikan tersebut memang sudah berlangsung sejak lama. Bahkan sejak ia lahir, desa tersebut sudah dikenal dengan industri keramik. Perkembangan keramik di desa tersebut kian hari terus berkembang, hingga akhirnya dikenal di mata dunia seperti saat ini.
Bahkan menurutnya, banyak turis asing yang rela datang ke tampat tersebut hanya sekadar untuk melihat proses pembuatan keramik dan membelinya untuk dibawa ke Negara asal mereka. Pihaknya mengaku selain banyak pembeli asing yang datang ke show room miliknya.
Pihaknya juga mengekspor hasil kerajinan daerah di ujung Klaten tersebut langsung ke Negara tujuan. Setidaknya dalam satu bulan ia mengaku bisa mengirimkan keramik sebanyak satu atau dua truk container besar.
Untuk masa-masa tertentu, ia mengaku bisa mengirimkan tiga hingga lima container setiap bulannya. Hal itu tergantung dari besar kecilnya pesanan yang datang dari Negara tujuan tersebut. “Penjualan kita itu tergantung iklim dunia. Jika ekonomi dunia membaik pasti penjualan juga meningkat,” ucapnya.
Ia mengatakan ke depannya akan terus memproduksi dan menjual keramik tersebut entah sampai kapan. Pasalnya keramik tersebut sudah banyak membantu perekonomian baik dirinya keluarganya hingga masyarakat sekitar Melikan. “Sudah sejak lama disini itu dikenal menjadi sentra keramik. Hampir seluruh masyarakat sini menggantungkan hidupnya dari keramik,” ucapnya.
Sementara itu salah seorang penggemar keramik asal Kota Solo, Ari Wahono, mengatakan industri keramik Melikan tersebut sangatlah luar biasa. Menurutnya hampir semua kerajinan yang berasal dari keramik ada di tempat tersebut. Sehingga para pecinta tidak susah-susah mendapatkan benda yang ia inginkan di tempat itu. “Saking banyaknya keramik yang diproduksi, kita biasanya menyebutnya surga pecinta keramik,” ucapnya.
(gpr)