Prospek peringkat Surya Artha Finance stabil
Prospek peringkat Surya Artha Finance stabil
A
A
A
Sindonews.com - PT Pemeringkat efek Indonesia (Pefindo) menegaskan peringkat idAA- untuk PT Surya Artha Nusantara Finance (SANF).
Selain itu, peringkat yang sama disematkan untuk obligasi perseroan yang belum jatuh tempo senilai Rp1,34 triliun dan surat utang jangka menengah (MTN) Rp500 miliar, yang juga belum jatuh tempo.
Pefindo juga menetapkan peringkat idAA- atas rencana penerbitan Obligasi Berkelanjutan (PUB) I/2013 senilai Rp2 triliun. Adapun prospek atas peringkat tersebut adalah stabil
Analis Pefindo Hotma Parulian Manalu mengatakan, meski perseroan mengalami imbas terhadap menurunnya harga batu bara secara signifikan, namun masih dapat mengelolanya dengan baik.
"Perusahaan masih mampu menjaga jumlah pembiayaan baru yang cukup baik, kerugian yang sangat minimal dari deliquency dan perpanjangan term of payment pembiayaan untuk menjaga kualitas asetnya," kata dia dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (28/8/2013).
Sementara peringkat tersebut mencerminkan dukungan yang kuat dari induk usaha, PT Astra International Tbk (ASII), pangsa pasar yang kuat di bisnis pembiayaan alat berat dan tingkat permodalan yang kuat.
"Namun, peringkat itu dibatasi paparan terhadap volatilitas harga komoditas dan kompetisi yang ketat di industri," ujarnya.
Sekedar informasi, SANF adalah salah satu perusahaan pembiayaan alat berat di Indonesia. Adapun saham perusahaan, sebesar 60 persen dimiliki ASII dan Marubeni dari Jepang, sedangkan sisanya 40 persen dimiliki secara langsung melalui anak perusahaannya.
Selain itu, peringkat yang sama disematkan untuk obligasi perseroan yang belum jatuh tempo senilai Rp1,34 triliun dan surat utang jangka menengah (MTN) Rp500 miliar, yang juga belum jatuh tempo.
Pefindo juga menetapkan peringkat idAA- atas rencana penerbitan Obligasi Berkelanjutan (PUB) I/2013 senilai Rp2 triliun. Adapun prospek atas peringkat tersebut adalah stabil
Analis Pefindo Hotma Parulian Manalu mengatakan, meski perseroan mengalami imbas terhadap menurunnya harga batu bara secara signifikan, namun masih dapat mengelolanya dengan baik.
"Perusahaan masih mampu menjaga jumlah pembiayaan baru yang cukup baik, kerugian yang sangat minimal dari deliquency dan perpanjangan term of payment pembiayaan untuk menjaga kualitas asetnya," kata dia dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (28/8/2013).
Sementara peringkat tersebut mencerminkan dukungan yang kuat dari induk usaha, PT Astra International Tbk (ASII), pangsa pasar yang kuat di bisnis pembiayaan alat berat dan tingkat permodalan yang kuat.
"Namun, peringkat itu dibatasi paparan terhadap volatilitas harga komoditas dan kompetisi yang ketat di industri," ujarnya.
Sekedar informasi, SANF adalah salah satu perusahaan pembiayaan alat berat di Indonesia. Adapun saham perusahaan, sebesar 60 persen dimiliki ASII dan Marubeni dari Jepang, sedangkan sisanya 40 persen dimiliki secara langsung melalui anak perusahaannya.
(rna)
Explore More