IHSG masuki tren bullish
A
A
A
Sindonews.com - Kepala Riset MNC Securities Edwin sebayang memproyeksikan pergerakan positif atas Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) didukung oleh pola yang terbentuk mengindikasikan mulai terjadi tren bullish atau penguatan.
"Rentang IHSG 3.898-4.094. Pola piercieng terbentuk atas IHSG mengindikasikan bullish reversal di hari ini," kata Edwin, Kamis (28/8/2013).
Dari luar negeri, setelah DJIA turun selama dua hari sebesar 234,38 poin (1,59 persen), dalam perdagangan Rabu akhirnya DJIA dapat bangkit dengan menguat sebesar 48,38 poin (0,33 persen) ditutup di level 14.824,51 diikuti turunnya The Vix sebesar 1,67 persen ditutup di level 16,49.
Penguatan ini didorong kenaikan saham berbasis energi setelah harga Nymex Oil menembus level USD110/barrel menyusul rencana serangan militer AS, Inggris dan Perancis ke Suriah dalam waktu dekat ini di tengah rilis data pending home sales bulan Juli turun 1,3 serta kekhawatiran septaper dan debt ceiling.
Dari dalam negeri, kebijakan mempermudah dilakukannya proses buyback oleh emiten, dimana jika buyback ini bisa dilakukan oleh hampir semua emiten di BEI dapat menjadi amunisi yang ampuh untuk menahan kejatuhan IHSG.
Dengan adanya kebijakan tersebut diperkirakan masih akan menjadi pendorong kenaikan IHSG dalam perdagangan Kamis ini sambil investor memperhatikan dengan sangat kebijakan apa yang akan ditelurkan dari Rapat Dewan Gubernur BI yang tiba-tiba dilaksanakan Kamis ini, dimana sebagian pelaku pasar menginginkan adanya kenaikan BI rate minimal 25 basis poin.
"Harapan ini lahir menyusul akan tingginya level inflasi tahun 2013 yang saya perkirakan akan berkisar antar 8,42 persen (prediksi konservatif) hingga 9,46 persen (prediksi optimis) dan untuk menahan gejolak nilai tukar rupiah atas USD yang kalau dibiarkan berpotensi menembus level Rp11.500 di tengah ancaman septaper dan debt ceiling," kata Edwin.
"Rentang IHSG 3.898-4.094. Pola piercieng terbentuk atas IHSG mengindikasikan bullish reversal di hari ini," kata Edwin, Kamis (28/8/2013).
Dari luar negeri, setelah DJIA turun selama dua hari sebesar 234,38 poin (1,59 persen), dalam perdagangan Rabu akhirnya DJIA dapat bangkit dengan menguat sebesar 48,38 poin (0,33 persen) ditutup di level 14.824,51 diikuti turunnya The Vix sebesar 1,67 persen ditutup di level 16,49.
Penguatan ini didorong kenaikan saham berbasis energi setelah harga Nymex Oil menembus level USD110/barrel menyusul rencana serangan militer AS, Inggris dan Perancis ke Suriah dalam waktu dekat ini di tengah rilis data pending home sales bulan Juli turun 1,3 serta kekhawatiran septaper dan debt ceiling.
Dari dalam negeri, kebijakan mempermudah dilakukannya proses buyback oleh emiten, dimana jika buyback ini bisa dilakukan oleh hampir semua emiten di BEI dapat menjadi amunisi yang ampuh untuk menahan kejatuhan IHSG.
Dengan adanya kebijakan tersebut diperkirakan masih akan menjadi pendorong kenaikan IHSG dalam perdagangan Kamis ini sambil investor memperhatikan dengan sangat kebijakan apa yang akan ditelurkan dari Rapat Dewan Gubernur BI yang tiba-tiba dilaksanakan Kamis ini, dimana sebagian pelaku pasar menginginkan adanya kenaikan BI rate minimal 25 basis poin.
"Harapan ini lahir menyusul akan tingginya level inflasi tahun 2013 yang saya perkirakan akan berkisar antar 8,42 persen (prediksi konservatif) hingga 9,46 persen (prediksi optimis) dan untuk menahan gejolak nilai tukar rupiah atas USD yang kalau dibiarkan berpotensi menembus level Rp11.500 di tengah ancaman septaper dan debt ceiling," kata Edwin.
(rna)