Ini 3 kebijakan BI hadapi gejolak ekonomi
A
A
A
Sindonews.com - Selain menaikkan tingkat suku bunga Bank Indonesia (BI Rate) sebesar 50 basis poin menjadi 7 persen sebagai bagian dari lanjutan bauran kebijakannya, BI juga menyiapkan langkah-langkah lain dalam pengendalian inflasi, stabilisasi nilai tukar rupiah, dan penurunan defisit transaksi berjalan.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Difi A Johansyah menyebut naiknya BI Rate, suku bunga Lending Facility, dan suku bunga Deposit Facility merupakan satu dari empat kebijakan yang diputuskan pasca Rapat Dewan Gubernur (RDG) tadi siang.
"Selain (naiknya) BI Rate, kedua adalah BI akan memperpendek jangka waktu month-holding-period kepemilikan Sertifikat Bank Indonesia dari 6 bulan menjadi 1 bulan," terang Difi di Gedung BI, Jakarta, Kamis (29/8/2013).
Difi menjelaskan, bauran kebijakan lanjutan ketiga adalah BI akan memperhitungkan Sertifikat Deposito Bank Indonesia (SDBI) sebagai komponen Giro Wajib Minimum (GWM) sekunder.
Sedangkan bauran kebijakan keempat BI adalah BI akan memperkuat kerja sama antar bank sentral dengan memperpanjang Bilateral Swap Arrangement (BSA) antara BI dan Bank of Japan (BoJ).
"Kebijakan lanjutan ini memperkuat berbagai bauran kebijakan yang telah ada sebelumnya seperti LTV Ratio, TD Valas overnight, perluasan FX Swap, dan SDBI," pungkas Difi.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Difi A Johansyah menyebut naiknya BI Rate, suku bunga Lending Facility, dan suku bunga Deposit Facility merupakan satu dari empat kebijakan yang diputuskan pasca Rapat Dewan Gubernur (RDG) tadi siang.
"Selain (naiknya) BI Rate, kedua adalah BI akan memperpendek jangka waktu month-holding-period kepemilikan Sertifikat Bank Indonesia dari 6 bulan menjadi 1 bulan," terang Difi di Gedung BI, Jakarta, Kamis (29/8/2013).
Difi menjelaskan, bauran kebijakan lanjutan ketiga adalah BI akan memperhitungkan Sertifikat Deposito Bank Indonesia (SDBI) sebagai komponen Giro Wajib Minimum (GWM) sekunder.
Sedangkan bauran kebijakan keempat BI adalah BI akan memperkuat kerja sama antar bank sentral dengan memperpanjang Bilateral Swap Arrangement (BSA) antara BI dan Bank of Japan (BoJ).
"Kebijakan lanjutan ini memperkuat berbagai bauran kebijakan yang telah ada sebelumnya seperti LTV Ratio, TD Valas overnight, perluasan FX Swap, dan SDBI," pungkas Difi.
(gpr)