Harga emas dunia menguat setelah jatuh tiga hari
A
A
A
Sindonews.com - Harga emas diperdagangan dunia sedikit menguat setelah jatuh selama tiga hari, karena para investor melihat prospek pengurangan stimulus moneter AS.
Dilansir dari Bloomberg, Selasa (3/9/2013), spot emas diperdagangkan di angka USD1,391.93 per ounce, pada 02.24 di Singapura, setelah menyentuh USD1,373,38 kemarin, terendah sejak 23 Agustus.
Harga sempat jatuh dari level tertinggi dalam tiga bulan sebesar USD1,433.83 per ounce pada 28 Agustus, menanggapi tanda-tanda penundaan serangan AS terhadap Suriah, dan membaiknya data ekonomi AS yang dapat memicu spekulasi Federal Reserve (Fed) pengurangan pembelian obligasi bulanan USD85 miliar.
Emas telah melemah 17 persen tahun ini, karena bullion kehilangan dukungan investor dan dolar menguat . The Bloomberg Indeks Dollar menyentuh level tertinggi enam pekan sebelum data menunjukkan produksi pabrik AS meningkat pada Agustus.
Pejabat Fed akan memotong jumlah pembelian aset bulanan, program yang dikenal sebagai pelonggaran kuantitatif (quantitative easing/QE) pada 17-18 September, menurut 65 persen ekonom dalam survei bulan lalu .
"Kami mempertahankan pandangan yang cukup pesimis untuk emas sebagai hasil dari peningkatan probabilitas untuk jadwal akhir QE," kata analis Morgan Stanley, yang dipimpin Adam Longson.
"Pasar emas kehabisan tenaga setelah aksi militer AS (terhadap Suriah) tampaknya akan tertunda," tambahnya.
Emas ditutup kenaikan bulanan back- to-back pertama dalam setahun pada Agustus karena gejolak di Timur Tengah yang memicu permintaan haven. Presiden AS Barack Obama sedang mencari dukungan dari Kongres sebelum memerintahkan penyerangan terhadap Suriah atas dugaan penggunaan senjata kimia terhadap warga sipil.
Emas untuk pengiriman Desember turun 0,3 persen dari harga settlement pada 30 Agustus menjadi USD1,391.50 per ounce di Comex di New York. Lantai perdagangan ditutup kemarin, terkait libur Hari Buruh, dan transaksi kemarin akan dibukukan pada perdagangan hari ini.
Perak turun 0,1 persen menjadi USD24,11 per ounce, setelah naik 2,6 persen kemarin, terbesar sejak 23 Agustus, merespon data manufaktur China yang naik ke level tertinggi dalam 16 bulan dan angka di wilayah Zona Euro melebihi perkiraan ekonom.
Sementara platinum naik 0,2 persen menjadi USD1,522.50 per ounce, dan paladium meningkat 0,5 persen menjadi USD718,38 per ounce .
Dilansir dari Bloomberg, Selasa (3/9/2013), spot emas diperdagangkan di angka USD1,391.93 per ounce, pada 02.24 di Singapura, setelah menyentuh USD1,373,38 kemarin, terendah sejak 23 Agustus.
Harga sempat jatuh dari level tertinggi dalam tiga bulan sebesar USD1,433.83 per ounce pada 28 Agustus, menanggapi tanda-tanda penundaan serangan AS terhadap Suriah, dan membaiknya data ekonomi AS yang dapat memicu spekulasi Federal Reserve (Fed) pengurangan pembelian obligasi bulanan USD85 miliar.
Emas telah melemah 17 persen tahun ini, karena bullion kehilangan dukungan investor dan dolar menguat . The Bloomberg Indeks Dollar menyentuh level tertinggi enam pekan sebelum data menunjukkan produksi pabrik AS meningkat pada Agustus.
Pejabat Fed akan memotong jumlah pembelian aset bulanan, program yang dikenal sebagai pelonggaran kuantitatif (quantitative easing/QE) pada 17-18 September, menurut 65 persen ekonom dalam survei bulan lalu .
"Kami mempertahankan pandangan yang cukup pesimis untuk emas sebagai hasil dari peningkatan probabilitas untuk jadwal akhir QE," kata analis Morgan Stanley, yang dipimpin Adam Longson.
"Pasar emas kehabisan tenaga setelah aksi militer AS (terhadap Suriah) tampaknya akan tertunda," tambahnya.
Emas ditutup kenaikan bulanan back- to-back pertama dalam setahun pada Agustus karena gejolak di Timur Tengah yang memicu permintaan haven. Presiden AS Barack Obama sedang mencari dukungan dari Kongres sebelum memerintahkan penyerangan terhadap Suriah atas dugaan penggunaan senjata kimia terhadap warga sipil.
Emas untuk pengiriman Desember turun 0,3 persen dari harga settlement pada 30 Agustus menjadi USD1,391.50 per ounce di Comex di New York. Lantai perdagangan ditutup kemarin, terkait libur Hari Buruh, dan transaksi kemarin akan dibukukan pada perdagangan hari ini.
Perak turun 0,1 persen menjadi USD24,11 per ounce, setelah naik 2,6 persen kemarin, terbesar sejak 23 Agustus, merespon data manufaktur China yang naik ke level tertinggi dalam 16 bulan dan angka di wilayah Zona Euro melebihi perkiraan ekonom.
Sementara platinum naik 0,2 persen menjadi USD1,522.50 per ounce, dan paladium meningkat 0,5 persen menjadi USD718,38 per ounce .
(dmd)