IHSG diprediksi bertahan di zona hijau
A
A
A
Sindonews.com - Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada memproyeksikan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini akan berada pada support 4.075-4.148 dan resistance 4.198-4.217.
"Akhirnya IHSG kembali masuk di kisaran target resisten kami (4.158-4.217). Kembali lagi kami berharap agar kenaikan ini tidak langsung dimanfaatkan untuk profit taking sesaat agar IHSG dapat mempertahankan lajunya yang perlahan mulai rebound," kata Reza, Rabu (4/9/2013).
Menilik perdagangan kemarin, IHSG dapat kembali rebound setelah merespon positifnya laju bursa saham Asia dan Eropa sebelumnya yang berada di zona hijau setelah merespon kenaikan indeks manufaktur di masing-masing wilayah.
Apalagi pada Selasa (3/9), laju bursa saham regional juga sangat kondusif sehingga berimbas positif pada laju IHSG. Laju IHSG yang sebelumnya dikhawatirkan akan terjadi pelemahan justru menguat.
Pelaku pasar bahkan memanfaatkan momen tersebut untuk belanja sehingga dapat mempertahankan IHSG dijalur hijaunya sampai akhir sesi. Pembukaan pasar Eropa yang sedikit negatif tidak menghalangi IHSG berada di zona positifnya.
"Sepanjang perdagangan kemarin, IHSG menyentuh level 4.164,01 (level tertingginya) di akhir sesi 2 dan menyentuh level 4.110,16 (level terendahnya) di awal sesi 2 dan berakhir di level 4.164,01," papar Reza.
Volume perdagangan naik dan nilai total transaksi turun. Investor asing mencatatkan nett sell dengan penurunan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett buy.
Membaiknya indeks manufaktur di sejumlah wilayah di Asia dan Eropa masih memberikan sentimen positif untuk bursa saham Asia. Ditambah lagi dengan pelemahan nilai tukar yen seiring ekspektasi perbaikan perekonomian Jepang setelah BoJ mensinyalkan kemajuan dalam upayanya mendorong pertumbuhan.
Tetapnya suku bunga acuan RBA dan kenaikan services industry China direspon positif sehingga mempertahankan laju bursa saham Asia di zona hijaunya.Laju kenaikan bursa saham Asia tampaknya belum banyak berimbas pada laju bursa saham Eropa yang hingga kini bergerak di zona negatifnya.
"Tampaknya pelaku pasar bersikap menahan diri jelang rilis sejumlah data di AS antara lain markit manufacturing PMI dan ISM manufacturing index," pungkas dia.
Padahal, lanjut Reza, sejumlah data-data di zona Eropa yang dirilis cukup positif antara lain turunnya unemployment rate Spanyol, pertumbuhan GDP Swiss dan kenaikan construction PMI Inggris.
"Akhirnya IHSG kembali masuk di kisaran target resisten kami (4.158-4.217). Kembali lagi kami berharap agar kenaikan ini tidak langsung dimanfaatkan untuk profit taking sesaat agar IHSG dapat mempertahankan lajunya yang perlahan mulai rebound," kata Reza, Rabu (4/9/2013).
Menilik perdagangan kemarin, IHSG dapat kembali rebound setelah merespon positifnya laju bursa saham Asia dan Eropa sebelumnya yang berada di zona hijau setelah merespon kenaikan indeks manufaktur di masing-masing wilayah.
Apalagi pada Selasa (3/9), laju bursa saham regional juga sangat kondusif sehingga berimbas positif pada laju IHSG. Laju IHSG yang sebelumnya dikhawatirkan akan terjadi pelemahan justru menguat.
Pelaku pasar bahkan memanfaatkan momen tersebut untuk belanja sehingga dapat mempertahankan IHSG dijalur hijaunya sampai akhir sesi. Pembukaan pasar Eropa yang sedikit negatif tidak menghalangi IHSG berada di zona positifnya.
"Sepanjang perdagangan kemarin, IHSG menyentuh level 4.164,01 (level tertingginya) di akhir sesi 2 dan menyentuh level 4.110,16 (level terendahnya) di awal sesi 2 dan berakhir di level 4.164,01," papar Reza.
Volume perdagangan naik dan nilai total transaksi turun. Investor asing mencatatkan nett sell dengan penurunan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett buy.
Membaiknya indeks manufaktur di sejumlah wilayah di Asia dan Eropa masih memberikan sentimen positif untuk bursa saham Asia. Ditambah lagi dengan pelemahan nilai tukar yen seiring ekspektasi perbaikan perekonomian Jepang setelah BoJ mensinyalkan kemajuan dalam upayanya mendorong pertumbuhan.
Tetapnya suku bunga acuan RBA dan kenaikan services industry China direspon positif sehingga mempertahankan laju bursa saham Asia di zona hijaunya.Laju kenaikan bursa saham Asia tampaknya belum banyak berimbas pada laju bursa saham Eropa yang hingga kini bergerak di zona negatifnya.
"Tampaknya pelaku pasar bersikap menahan diri jelang rilis sejumlah data di AS antara lain markit manufacturing PMI dan ISM manufacturing index," pungkas dia.
Padahal, lanjut Reza, sejumlah data-data di zona Eropa yang dirilis cukup positif antara lain turunnya unemployment rate Spanyol, pertumbuhan GDP Swiss dan kenaikan construction PMI Inggris.
(rna)