Harga emas global jatuh menyikapi rencana AS

Rabu, 04 September 2013 - 18:35 WIB
Harga emas global jatuh...
Harga emas global jatuh menyikapi rencana AS
A A A
Sindonews.com - Harga emas di perdagangan dunia jatuh, menyikapi prospek pengurangan stimulus AS dan ancaman serangan militer terhadap Suriah.

Emas sempat merangkak 19 persen dari posisi terendah dalam 34 bulan pada Juni, karena harga yang lebih rendah mendorong permintaan logam mulia di Asia. Angka tersebut memotong penurunan tahun ini menjadi 16 persen, karena beberapa investor kehilangan kepercayaan dalam emas sebagai penyimpan nilai dan spekulasi The Fed akan memperlambat stimulus.

Bullion naik 1,5 persen kemarin, terbesar sejak 23 Agustus, ketika Israel melakukan apa yang digambarkan sebagai uji bersama dengan sistem pertahanan rudal balistik AS di Mediterania.

"Kekhawatiran tumbuh bahwa Fed bisa mulai melancipkan program pembelian aset," kata analis Commodities Ltd, Anand Rathi, seperti dilansir dari Bloomberg, Rabu (4/9/2013).

"Fokus juga akan tetap pada perkembangan yang terjadi di Timur Tengah. Setiap eskalasi ketegangan dapat mendukung keuntungan lebih lanjut dalam emas dan batas downside dalam logam," tambahnya.

Emas untuk pengiriman segera turun 0,5 persen menjadi USD1,405.22 per ounce pada pukul 11.19 di London. Ini mencapai angka tertinggi dalam tiga bulan dari USD1,433.83 per barel pada 28 Agustus. Di mana Bullion untuk pengiriman Desember kehilangan 0,5 persen menjadi USD1,405.20 di Comex di New York.

Bullion pada pagi membaik, digunakan beberapa perusahaan pertambangan menjual output, berada di posisi USD1,403.75 per barel di London, naik dari USD1,399.50 per barel, kemarin sore .

"Ketegangan di sekitar Suriah akan menjadi pendorong jangka pendek pada harga emas," ujar Lv Jie, analis dari Cinda Futures Co, sebuah unit dari salah satu empat fund di China dibuat untuk membeli utang buruk dari bank.

"Data ekonomi terbaru AS mencerminkan pemulihan, yang meningkatkan perkirakan peruncingan pelonggaran kuantitatif," tambahnya.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9012 seconds (0.1#10.140)