Otonomi daerah bikin lahan kedelai makin menyusut
A
A
A
Sindonews.com - Wakil Ketua Komisi IV DPR dari Fraksi Partai Golkar, Firman Subagyo mengatakan ada beberapa penyebab yang membuat lahan perkebunan kedelai setiap tahun mengalami penyusutan. Salah satunya, otonomi daerah.
Menurut dia, menyusutnya lahan kedelai sebagai konsekuensi otonomi daerah. Di mana daerah wajib mengurus rumah tangganya sendiri dan mencari dana sendiri, tidak melulu anggaran dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
"Makin susutnya lahan perkebunan kedelai, salah satu penyebabnya adalah keberadaan otonomi daerah yang mewajibkan pemda mencari uang selain dari APBN," ujar Firman saat diskusi Sindo Radio di Warung Daun, Jakarta, Sabtu (7/9/2013).
Firman mengungkapkan, lahan perkebunan kedelai di beberapa daerah terus mengalami penyusutan. Tak tanggung-tanggung, penyusutan ini hingga 100 ribu hektare (ha) per tahun sejak 2010.
Pihaknya menilai, pemerintah daerah (Pemda) banyak mengonversi dan menjual lahan kedelai secara massif, agar terus mendapatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) karena porsi APBN untuk daerah terus menyusut.
"Jadi ketika porsi APBN untuk daerah menurun, tentunya Pemda akan mencari jalan pintas agar PAD meningkat. Salah satunya dengan konversi lahan kedelai secara membabibuta," pungkas dia.
Menurut dia, menyusutnya lahan kedelai sebagai konsekuensi otonomi daerah. Di mana daerah wajib mengurus rumah tangganya sendiri dan mencari dana sendiri, tidak melulu anggaran dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
"Makin susutnya lahan perkebunan kedelai, salah satu penyebabnya adalah keberadaan otonomi daerah yang mewajibkan pemda mencari uang selain dari APBN," ujar Firman saat diskusi Sindo Radio di Warung Daun, Jakarta, Sabtu (7/9/2013).
Firman mengungkapkan, lahan perkebunan kedelai di beberapa daerah terus mengalami penyusutan. Tak tanggung-tanggung, penyusutan ini hingga 100 ribu hektare (ha) per tahun sejak 2010.
Pihaknya menilai, pemerintah daerah (Pemda) banyak mengonversi dan menjual lahan kedelai secara massif, agar terus mendapatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) karena porsi APBN untuk daerah terus menyusut.
"Jadi ketika porsi APBN untuk daerah menurun, tentunya Pemda akan mencari jalan pintas agar PAD meningkat. Salah satunya dengan konversi lahan kedelai secara membabibuta," pungkas dia.
(izz)