Pasar tak kondusif, sekuritas kaji ulang penjaminan

Senin, 09 September 2013 - 13:47 WIB
Pasar tak kondusif,...
Pasar tak kondusif, sekuritas kaji ulang penjaminan
A A A
Sindonews.com - Akibat pelemahan yang terjadi pada nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) dan kondisi pasar yang tidak kondusifnya tampaknya mulai mempengaruhi kinerja perusahaan penjaminan, contohnya seperti yang dialami PT Danareksa Sekuritas.

PT Danareksa Sekuritas mencatatkan setidaknya ada dua kegiatan penjaminan yang terpaksa harus dikaji ulang lantaran kondisi ekonomi yang kian tidak menentu.

President Director Danareksa Sekuritas Marciano H Herman mengatakan, kajian ulang yang dimaksud diantaranya membahas sejumlah opsi alternatif, seperti penundaan waktu penawaran umum perdana saham (IPO) ataupun pengurangan porsi saham yang akan dilepas ke masyarakat.

"Ada dua alternatif, reschedule atau bisa juga pengurangan jumlah saham. Ini biasanya seperti itu," ujar Marciano saat ditemui wartawan di Four Season, Jakarta, Senin (9/9/2013).

Marciano mengatakan, dua penjaminan yang ditunda tersebut meliputi IPO dan penerbitan saham baru. Danareksa saat ini sedang berkonsultasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait rencana tersebut.

"Dari Danareksa harus coba masuk ke OJK dulu. Ada sekitar dua (penjaminan), ada IPO dan ada rights issue (yang rencananya dikaji ulang)," sambung dia.

Selain rights issue dan IPO, Marciano menambahkan, ada sejumlah perusahaan yang mengajukan penerbitan obligasinya untuk dikaji ulang.

Sebelumnya, PT Sinarmas Sekuritas selaku salah satu penjamin emisi IPO anak usaha PT Sinarmas Land Ltd, yakni PT Puradelta Lestari menyatakan menunda IPO anak usahanya tersebut karena kondisi pasar yang tidak kondusif.

Sedianya Puradelta berencana mencatatkan sahamnya di Bursa pada 26 Agustus 2013, dengan melepas sebanyak 10,84 miliar saham atau 20 persen dari modal disetor dan ditempatkan penuh. Adapun harga IPO yang ditawarkan dalam kisaran Rp205-255/sahamm dengan target dana sebesar Rp2,22-Rp2,77 triliun.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6583 seconds (0.1#10.140)