Krisis listrik rugikan ekonomi masyarakat Sumbar
A
A
A
Sindonews.com - Pengurus DPP Gebu Minang, Burmalis Ilyas menegaskan, akibat sering terjadi pemadaman listrik di Sumatera Barat (Sumbar) telah merugikan perekonomian warga setempat.
Akibat seringnya pemadaman bergilir yang dilakukan PT PLN Sumbar karena alasan ada perbaikan pembangkit, menurut Burmalis banyak UMKM yang dirugikan. Hal itu telah berpengaruh terhadap perekonomian masyarakat.
"Ini (pemadaman) bergilir sudah berlansung lama, selama itu pula masyarakat yang berusaha di segala sektor telah dirugikan," kata dia, Selasa (10/9/2013).
Menurut Burmalis, seharusnya pemerintah (PLN) berupaya mencarikan solusi lain, sehingga tidak ada pihak yang dirugikan. Kalau terkait adanya pembangkit yang rusak mungkin tidak bisa didesak, namun seharusnya PLN bisa mencarikan sumberdaya energi lain untuk menutupi kekurangan sembari menunggu perbaikan pembangkit yang rusak. "Namun itu belum dilakukan, dan itu sangat disayangkan," ucapnya.
Dia menuturkan, dengan hanya menunggu perbaikan tersebut, seolah PLN tidak memperhatikan keluhan masyarakat yang sudah berlansung selama tiga bulan lebih ini.
"Kalau setiap ada pertanyaan PLN hanya menjawab karena sedang perbaikan, sudah tidak etis dengan kondisi saat ini," ungkap dia.
Akibat seringnya pemadaman bergilir yang dilakukan PT PLN Sumbar karena alasan ada perbaikan pembangkit, menurut Burmalis banyak UMKM yang dirugikan. Hal itu telah berpengaruh terhadap perekonomian masyarakat.
"Ini (pemadaman) bergilir sudah berlansung lama, selama itu pula masyarakat yang berusaha di segala sektor telah dirugikan," kata dia, Selasa (10/9/2013).
Menurut Burmalis, seharusnya pemerintah (PLN) berupaya mencarikan solusi lain, sehingga tidak ada pihak yang dirugikan. Kalau terkait adanya pembangkit yang rusak mungkin tidak bisa didesak, namun seharusnya PLN bisa mencarikan sumberdaya energi lain untuk menutupi kekurangan sembari menunggu perbaikan pembangkit yang rusak. "Namun itu belum dilakukan, dan itu sangat disayangkan," ucapnya.
Dia menuturkan, dengan hanya menunggu perbaikan tersebut, seolah PLN tidak memperhatikan keluhan masyarakat yang sudah berlansung selama tiga bulan lebih ini.
"Kalau setiap ada pertanyaan PLN hanya menjawab karena sedang perbaikan, sudah tidak etis dengan kondisi saat ini," ungkap dia.
(izz)