Asephi gandeng 56 UKM kerajinan khas Indonesia
A
A
A
Sindonews.com - Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (Asephi) menggelar pameran Arts and Crafts di Mal Margo City Depok. Sedikitnya terdapat 56 stand Usaha Kecil Menengah (UKM) dengan ragam etnik Indonesia ikut dalam pameran tersebut.
The First Margocity Art and Craft merupakan pameran kesenian dan kerajinan tangan asli Indonesia. Pameran ini akan berlangsung selama 12 hari dari tanggal 10-22 September 2013 di Loby Utama Mall Margocity Depok lantai dasar.
General Manager Margo City Christanto Nasution mengatakan kegiatan tersebut digelar setelah melalui hasil survey selama 2 tahun dimana Asephi memilih Depok sebagai tempat terselenggara Arts and Crafts. Dengan pesatnya pertumbuhan Depok, kata dia, membuat barometer Depok sebagai wilayah suburban yang menempel dengan selatan Jakarta.
"Margo City sebagai destinasi masyarakat Depok, aktualisasi diri. Kami sebagai barometer UKM center, membawa misi Pemkot Depok. Supaya nama Depok diperhitungkan dimana budaya dan seni bisa dipertunjukan. Depok sangat pesat perkembangannya dalam 3 tahun terakhir termasuk daya beli dan lifestyle," ungkap Christanto dalam sambutannya, Selasa (10/9/2013).
Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail yang meresmikan acara tersebut mengapresiasi aktivitas pelaku handicraft dan UKM di Indonesia. Asephi, kata dia, telah berhasil menampilkan keunikan produk.
"Para pelaku handicraft dalam ASEPHI, bukan importir tetapi eksportir, justru membawa nama harum, mereka adalah pahlawan devisa negara dalam menghidupkan industri kreatif," tutupnya.
Stand-stand pada pameran ini menyediakan berbagai kerajinan tangan hand made (buatan tangan) asli Indonesia. Di antaranya selop cantik perempuan terbuat dari kayu, berbagai aksesoris hasil dari budidaya mutiara, macam-macam batik asli Indonesia, berbagai pajangan cantik, produk perawatan tubuh asli rempah-rempah Indonesia, tas selop ukiran, berbagai tas kulit cantik, tas kulit pohon, hasil rajutan, sulam perca, hasil ukiran asli suku Asmat Papua, Stand One Day No Rice, Demo Rajut atau Sulam Perca dari Depok.
The First Margocity Art and Craft merupakan pameran kesenian dan kerajinan tangan asli Indonesia. Pameran ini akan berlangsung selama 12 hari dari tanggal 10-22 September 2013 di Loby Utama Mall Margocity Depok lantai dasar.
General Manager Margo City Christanto Nasution mengatakan kegiatan tersebut digelar setelah melalui hasil survey selama 2 tahun dimana Asephi memilih Depok sebagai tempat terselenggara Arts and Crafts. Dengan pesatnya pertumbuhan Depok, kata dia, membuat barometer Depok sebagai wilayah suburban yang menempel dengan selatan Jakarta.
"Margo City sebagai destinasi masyarakat Depok, aktualisasi diri. Kami sebagai barometer UKM center, membawa misi Pemkot Depok. Supaya nama Depok diperhitungkan dimana budaya dan seni bisa dipertunjukan. Depok sangat pesat perkembangannya dalam 3 tahun terakhir termasuk daya beli dan lifestyle," ungkap Christanto dalam sambutannya, Selasa (10/9/2013).
Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail yang meresmikan acara tersebut mengapresiasi aktivitas pelaku handicraft dan UKM di Indonesia. Asephi, kata dia, telah berhasil menampilkan keunikan produk.
"Para pelaku handicraft dalam ASEPHI, bukan importir tetapi eksportir, justru membawa nama harum, mereka adalah pahlawan devisa negara dalam menghidupkan industri kreatif," tutupnya.
Stand-stand pada pameran ini menyediakan berbagai kerajinan tangan hand made (buatan tangan) asli Indonesia. Di antaranya selop cantik perempuan terbuat dari kayu, berbagai aksesoris hasil dari budidaya mutiara, macam-macam batik asli Indonesia, berbagai pajangan cantik, produk perawatan tubuh asli rempah-rempah Indonesia, tas selop ukiran, berbagai tas kulit cantik, tas kulit pohon, hasil rajutan, sulam perca, hasil ukiran asli suku Asmat Papua, Stand One Day No Rice, Demo Rajut atau Sulam Perca dari Depok.
(gpr)