Zona industri Korea Kaesong kembali dibuka
A
A
A
Sindonews.com - Pengusaha Korea Selatan hari ini sudah bisa menyeberang ke Korea Utara, setelah zona industri Kaesong yang sempat ditutup selama lima bulan kembali dibuka. Puluhan mobil, truk dan manajer pabrik pun terlihat mulai melintasi perbatasan.
"Kami berharap bisa bekerja sama lebih baik lagi, seperti sebelumnya," ujar seorang manajer berusia 50 tahun di sebuah perusahaan tekstil Seoul yang menolak disebutkan namanya, seperti dilansir dari AFP, Senin (16/9/2013).
Ketegangan militer di Korea terjadi setelah Pyongyang mengeluarkan ancaman serangan nuklir. Korea Utara juga menarik sebanyak 53.000 tenaga kerja di zona industri bersama tersebut.
Setelah ketegangan militer mereda, duo Korea bulan lalu sepakat melanjutkan kerja sama. Sebagai bagian dari kesepakatan, Korea Utara menerima permintaan Selatan untuk mendorong investasi asing di Kaesong. "Jujur, saya masih merasa sedikit gugup karena Anda tidak pernah tahu apakah Korea Utara akan berubah pikiran di masa depan. Siapa yang tahu jika krisis seperti ini akan terjadi lagi?" kata manajer perusahaan tekstil tersebut.
Kaesong menjadi sumber mata uang penting bagi Korea Utara yang miskin melalui pajak dan pemotongan upah pekerja.
Kementerian Unifikasi Korsel mengatakan, sedikitnya 820 manajer Korea Selatan dan pekerja menyeberangi perbatasan di Kaesong hari ini, dengan lebih dari 400 orang menginap semalam untuk mengawasi operasi produksi.
"Aku senang pada akhirnya hal ini telah kembali normal, " kata Shin Han-Yong, kepala eksekutif perusahaan Trading Shinhan .
"Aku tidak pernah percaya kompleks akan ditutup secara permanen. Saya pikir dari sekarang akan baik-baik saja," tandas Shin .
Dalam upaya mencegah penutupan di masa datang, Utara dan Selatan telah menciptakan sebuah komite bersama untuk mengawasi Kaesong dan menangani masalah yang berhubungan dengan operasional.
"Kami berharap bisa bekerja sama lebih baik lagi, seperti sebelumnya," ujar seorang manajer berusia 50 tahun di sebuah perusahaan tekstil Seoul yang menolak disebutkan namanya, seperti dilansir dari AFP, Senin (16/9/2013).
Ketegangan militer di Korea terjadi setelah Pyongyang mengeluarkan ancaman serangan nuklir. Korea Utara juga menarik sebanyak 53.000 tenaga kerja di zona industri bersama tersebut.
Setelah ketegangan militer mereda, duo Korea bulan lalu sepakat melanjutkan kerja sama. Sebagai bagian dari kesepakatan, Korea Utara menerima permintaan Selatan untuk mendorong investasi asing di Kaesong. "Jujur, saya masih merasa sedikit gugup karena Anda tidak pernah tahu apakah Korea Utara akan berubah pikiran di masa depan. Siapa yang tahu jika krisis seperti ini akan terjadi lagi?" kata manajer perusahaan tekstil tersebut.
Kaesong menjadi sumber mata uang penting bagi Korea Utara yang miskin melalui pajak dan pemotongan upah pekerja.
Kementerian Unifikasi Korsel mengatakan, sedikitnya 820 manajer Korea Selatan dan pekerja menyeberangi perbatasan di Kaesong hari ini, dengan lebih dari 400 orang menginap semalam untuk mengawasi operasi produksi.
"Aku senang pada akhirnya hal ini telah kembali normal, " kata Shin Han-Yong, kepala eksekutif perusahaan Trading Shinhan .
"Aku tidak pernah percaya kompleks akan ditutup secara permanen. Saya pikir dari sekarang akan baik-baik saja," tandas Shin .
Dalam upaya mencegah penutupan di masa datang, Utara dan Selatan telah menciptakan sebuah komite bersama untuk mengawasi Kaesong dan menangani masalah yang berhubungan dengan operasional.
(dmd)