Modernland Realty akan stock split 1:2
A
A
A
Sindonews.com - PT Modernland Realty Tbk (MDLN) berencana melakukan pemecahan nilai nominal saham (stock split) dengan rasio 1:2 guna meningkatkan likuiditas sahamnya dipasar.
Investor Relation MDLN Cuncun Wijaya mengatakan, rencana perseroan tersebut akan menjadi salah satu bahan ulasan utama dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPST) yang akan digelar pada tanggal 27 September 2013.
"Kami akan lakukan stock split saham, sehingga jumlah saham MDLN bisa lebih terjangkau oleh investor dan menjadi 12,4 miliar lembar saham dari sebelumnya sejumlah 6,2 miliar lembar saham," kata Cuncun saat dihubungi wartawan, Senin (16/9/2013)
Saat ini, pergerakan saham perseroan terbilang cukup positif dengan fundamental baik. Siang ini, saham perseroan naik Rp10 atau 1,5 persen ke harga Rp690/saham.
Sementara pesreroan pada semester I/2013 berhasil meraih laba bersih sebesar Rp549,18 miliar, naik signifikan sebesar 281 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp144,18 miliar. Kenaikan laba bersih ini didukung oleh raihan pendapatan yang tumbuh pesat sebesar 103,13 persen menjadi Rp1,04 triliun dari Rp510,3 miliar.
Investor Relation MDLN Cuncun Wijaya mengatakan, rencana perseroan tersebut akan menjadi salah satu bahan ulasan utama dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPST) yang akan digelar pada tanggal 27 September 2013.
"Kami akan lakukan stock split saham, sehingga jumlah saham MDLN bisa lebih terjangkau oleh investor dan menjadi 12,4 miliar lembar saham dari sebelumnya sejumlah 6,2 miliar lembar saham," kata Cuncun saat dihubungi wartawan, Senin (16/9/2013)
Saat ini, pergerakan saham perseroan terbilang cukup positif dengan fundamental baik. Siang ini, saham perseroan naik Rp10 atau 1,5 persen ke harga Rp690/saham.
Sementara pesreroan pada semester I/2013 berhasil meraih laba bersih sebesar Rp549,18 miliar, naik signifikan sebesar 281 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp144,18 miliar. Kenaikan laba bersih ini didukung oleh raihan pendapatan yang tumbuh pesat sebesar 103,13 persen menjadi Rp1,04 triliun dari Rp510,3 miliar.
(rna)