Kurangi impor, pemerintah siap bangun 2 kilang minyak
A
A
A
Sindonews.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian mangatakan, untuk mengurangi defisit neraca perdagangan terutama yang diakibatkan oleh impor migas yang sangat besar, maka pemerintah berencana membangun dua kilang minyak pada 2014.
Untuk mewujudkan hal tersebut, Hatta mengaku telah meminta Pertamina untuk melakukan langkah-langkah strategis, di antaranya adalah melakukan langkah kerja sama dengan dua perusahaan minyak yaitu Kuwait Petroleum (Kuwait) dan Saudi Aramco (Arab Saudi) untuk pembangunan kilang pertama ditambah dengan suplai 3.000 ribu barel per hari.
Tetapi khusus untuk Kuwait Petroleum, Hatta mengaku belum menemukan titik temu investasi. Pasalnya, pihak Kuwait Petroleum masih meminta Pajak Penghasilan Badan (PPh Badan) sebesar 5 persen sedangkan regulasi yang berlaku di Indonesia mewajibkan pembayaran PPh Badan sebesar 25 persen.
"Selain komitmen dua tersebut, ada lagi yang berminat memasok minyak ke refinery kita yaitu Irak. Oleh sebab itu Pertamina akan melakukan pendekatan bahwa semuanya akan berhasil," ujar Hatta di kantornya, Jakarta, Kamis (19/9/2013).
Untuk kilang kedua, Hatta mengungkapkan bahwa Pertamina telah diberikan penugasan dari pemerintah dengan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp90 triliun dengan pembayaran multiple years.
"Ini artinya ada tangan pemerintah untuk menugaskan Pertamina dalam membangun kilang minyak tersebut nantinya," pungkasnya
Untuk mewujudkan hal tersebut, Hatta mengaku telah meminta Pertamina untuk melakukan langkah-langkah strategis, di antaranya adalah melakukan langkah kerja sama dengan dua perusahaan minyak yaitu Kuwait Petroleum (Kuwait) dan Saudi Aramco (Arab Saudi) untuk pembangunan kilang pertama ditambah dengan suplai 3.000 ribu barel per hari.
Tetapi khusus untuk Kuwait Petroleum, Hatta mengaku belum menemukan titik temu investasi. Pasalnya, pihak Kuwait Petroleum masih meminta Pajak Penghasilan Badan (PPh Badan) sebesar 5 persen sedangkan regulasi yang berlaku di Indonesia mewajibkan pembayaran PPh Badan sebesar 25 persen.
"Selain komitmen dua tersebut, ada lagi yang berminat memasok minyak ke refinery kita yaitu Irak. Oleh sebab itu Pertamina akan melakukan pendekatan bahwa semuanya akan berhasil," ujar Hatta di kantornya, Jakarta, Kamis (19/9/2013).
Untuk kilang kedua, Hatta mengungkapkan bahwa Pertamina telah diberikan penugasan dari pemerintah dengan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp90 triliun dengan pembayaran multiple years.
"Ini artinya ada tangan pemerintah untuk menugaskan Pertamina dalam membangun kilang minyak tersebut nantinya," pungkasnya
(gpr)