Peraturan ekonomi di Indonesia masih berbenturan
A
A
A
Sindonews.com - Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) melihat masih ada pertentangan antara aturan perekonomian yang satu dengan lainnya. Hal ini bisa menghambat kemajuan pertumbuhan usaha.
“Tidak ada pengusaha yang maju karena banyaknya peraturan,” ucap JK usai menerima piagam penghargaan dari Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo di Kantor BI Cabang Cirebon, Kamis (19/9/2013).
Hal senada diungkapkan Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Rokhmin Dahuri. Menurutnya, potensi usaha di Indonesia tergolong besar, mulai dari perikanan, pertanian, perkebunan, kehutanan, pertambangan dan sebagainya.
Iklim berusaha di negara ini dituding sebagai penyebab kurangnya jumlah pengusaha. “Proses perizinan saja sulit dan berbelit. Belum lagi sulitnya memperoleh akses permodalan dari perbankan,” ungkap Rokhmin.
Dia juga berharap pemerintah menghentikan ekspor bahan mentah dengan memilih ekspor bahan jadi. "Bahan jadi memiliki nilai tambah besar, selain juga dapat menambah peluang usaha bagi warga," ucapnya.
“Tidak ada pengusaha yang maju karena banyaknya peraturan,” ucap JK usai menerima piagam penghargaan dari Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo di Kantor BI Cabang Cirebon, Kamis (19/9/2013).
Hal senada diungkapkan Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Rokhmin Dahuri. Menurutnya, potensi usaha di Indonesia tergolong besar, mulai dari perikanan, pertanian, perkebunan, kehutanan, pertambangan dan sebagainya.
Iklim berusaha di negara ini dituding sebagai penyebab kurangnya jumlah pengusaha. “Proses perizinan saja sulit dan berbelit. Belum lagi sulitnya memperoleh akses permodalan dari perbankan,” ungkap Rokhmin.
Dia juga berharap pemerintah menghentikan ekspor bahan mentah dengan memilih ekspor bahan jadi. "Bahan jadi memiliki nilai tambah besar, selain juga dapat menambah peluang usaha bagi warga," ucapnya.
(dmd)