Pendapatan AALI hingga Agustus capai Rp7,25 T

Selasa, 24 September 2013 - 11:37 WIB
Pendapatan AALI hingga...
Pendapatan AALI hingga Agustus capai Rp7,25 T
A A A
Sindonews.com - PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) sepanjang delapan bulan pertama tahun ini membukukan pendapatan dari penjualan komoditas perkebunanya mencapai Rp7,25 triliun.

Kontribusi terbesar dari penjualan minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) sebesar Rp6,6 triliun. Angka ini turun sekitar 2,65 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp6,78 triliun.

Berdasarkan laporan perseroan yang dipublikasikan di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (24/9/2013) terungkap bahwa turunnya pendapatan dari jualan CPO karena turunnya harga rata-rata CPO dibanding periode yang sama tahun lalu.

Adapun penjualan CPO hingga Agustus 2013 tercatat sebanyak 980.591 ton dengan harga rata-rata Rp6.735/kilogram (kg). Dibanding periode yang sama tahun lalu, volume penjualan turun 12,4 persen dari periode yang sama 2012 sebanyak 872.088 ton, namun harga rata-rata terkoreksi 13,4 persen dibanding Agustus tahun lalu Rp7.774/kg.

"Penjualan CPO didominasi pasar lokal sebesar 98,4 persen dari total penjualan," kata Investor Relations AALI Rudy Limardjo, Selasa (24/9/2013).

Volume penjualan CPO perseroan di dalam negeri tumbuh 12,4 persen menjadi 965.092 ton dibanding akhir Agutus tahun lalu sebanyak 858.602 ton. Penjualan ekspor juga melonjak 14,9 persen menjadi 15.499 ton dari sebelumnya 13.485 ton.

Sebaliknya, pendapatan dari penjualan kernel per akhir bulan kedelapan tahun ini tercatat naik 32,22 persen menjadi Rp625,85 miliar dibanding akhir Agustus tahun lalu sebesar Rp473,34 miliar.

Sama dengan harga CPO, harga rata-rata kernel juga menurun 23,5 persen dari Rp3.921/kg menjadi Rp3.001/kg. Kendati demikian, volume penjualan kernel meningkat sebesar 72,8 persen menjadi 208.574 ton dari periode yang sama tahun sebelumnya 120.720 ton.

Adapun pendapatan dari penjualan minyak kernel (PKO) menurun signifikan mencapai 88,47 persen dari Rp227,92 miliar pada Agustus 2012 menjadi Rp26,27 miliar pada akhir Agustus 2013.

Menurunnya pendapatan dari PKO akibat berkurangnya volume penjualan maupun turunnya harga. Pada periode tersebut, volume penjualan PKO turun 83,5 persen menjadi 4.251 ton dibanding periode yang sama tahun lalu sebanyak 25.707 ton.

Sementara harga PKO anjlok 30,3 persen menjadi Rp6.180/kg dibanding delapan bulan pertama tahun lalu sebesar Rp8.866/kg. Sementara secara total, pendapatan pesreroan dari tiga komoditas ini mencapai Rp7,25 triliun.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7652 seconds (0.1#10.140)