Penyerapan gas di Jawa Timur masih minim

Kamis, 26 September 2013 - 15:21 WIB
Penyerapan gas di Jawa Timur masih minim
Penyerapan gas di Jawa Timur masih minim
A A A
Sindonews.com - Penyerapan gas di Provinsi Jawa Timur masih minim untuk transportasi. Dari jatah 10,2 MMSCFD, penyerapannya di bawah 1 persen. Hal itu menyusul minimnya pembangunan infrastruktur untuk Stasiun Bahan Bakar Gas (SPBG) di Jawa Timur. Selain itu, alat transportasi massal di Jatim juga masih minim menggunakan BBG (Bahan Bakar Gas).

"Di Jawa Timur ini sumber daya gas melimpah. Namun beberapa infrastruktur untuk transportasi masih minim di Jawa Timur," kata Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jawa Timur Dewi J Putriatni, Kamis (26/9/2013).

Ia menjelaskan, jatah 10,2 MMSCFD (Million Metric Standart Cubic Feet Per Day) didapat dari Perusahan Gas PHE WMO sebanyak 5 MMSCFD dan Santos 5,2 MMSCFD. Ia mengatakan, untuk Jawa Timur memang belum familier terkait penggunaan BBG di Transportasi.

"Di Pemprov Jatim saja hanya sekitar 100 unit kendaraan yang menggunakan BBG. Jumlahnya minim mobil yang menggunakan BBG. Karena memang infrstrukurnya masih minim. Kedepan harus ada peningkatan pembangunan SPBG agar akses BBG mudah bagi transportasi," katanya.

Salah satu kendala adalah kurangnya serapan adalah soal harga. Saat ini, harga gas sekitar Rp3.888/liter setara premium (LSP). Harga tersebut masih dianggap kurang kompetitif. Sebab, disejumlah negara lain seperti Thailand, yang mayoritas kendaraannya sudah memakai BBG, harganya sekitar Rp3.300/LSP.

“Organda (organisasi angkutan darat) sebenarnya bersedia untuk menggunakan BBG. Tapi mereka minta agar harganya diturunkan sekitar Rp3.300 seperti di Thailand. Jadi menurut saya, harga BBG memang seharusnya jauh di bawah harga premium supaya menarik minat masyarakat,” katanya.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6827 seconds (0.1#10.140)